TEMPO Interaktif, Jakarta - Seorang yunior Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) putra DKI Jakarta 2010 yang berasal dari sekolah menengah atas swasta di Jakarta Selatan mengaku trauma dengan program pelatihan Kepaskibrakaan di Cibubur, pada 2-6 Juli lalu.
Menurutnya, orientasi seperti itu membuatnya enggan lagi mengikuti kegiatan Paskibra dalam bentuk apapun. "Saya tidak mau aktif lagi. Sudah cukup tahu," ujar lelaki berinisial F pada Rabu malam (25/8) kepada Tempo.
Dalam orientasi itu, laki-laki berusia 16 tahun ini mengaku sebenarnya merasa tidak nyaman. Namun, karena sudah terjebak dan merasa takut, mau tidak mau dirinya tetap mengikuti sampai program itu selesai.
"Jangan minta saya mengulang cerita itu. Bagi saya sungguh tidak mengenakan," tuturnya dengan suara parau.
Dari beberapa cerita orang tua, instruksi push up dingin pengertiannya adalah push up di atas tubuh sesama Paskibraka putra dalam kondisi telanjang. Push up ini bukan disebabkan sang yunior melakukan kesalahan. "Namun sudah menjadi tradisi. Cuma buat kesenangan senior saja," kata Jusuf Ginting, Ketua Forum Orang Tua Paskibraka Jakarta 2010, beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Made Indah Pramandari, 16 tahun, seorang siswi anggota Paskibraka, menceritakan dalam sehari senior memerintahkan junior bugil dua kali, yakni pada saat akan mandi pagi dan sore. Sebelum mandi, kata siswi SMA Negeri 8 ini, sambil telanjang 15 peserta putri berbaris dari barak tidur. Satu kamar mandi untuk tiga orang.
Junior juga didikte selama mandi dan berpakaian. Setiap kesalahan berbuah hukuman, seperti jalan jongkok sambil telanjang, push up, dan tamparan.
HERU TRIYONO
BERITA TERPOPULER LAINNYA:
Pemandangan Perairan Dalam Indonesia Pukau Ilmuwan Dunia
Jennifer Aniston Tampil 'Topless'
Istana Enggan Komentari Gratifikasi Menteri BUMN
Majikan Siksa Pembantu dengan Tancapkan 24 Paku Panas
Trauma, Yunior Paskibraka Diperintah Push Up Bugil di Atas Tubuh Rekan