TEMPO Interaktif, Mataram-Kepadatan penumpang pergi dan datang di Bandara Selaparang Mataram melebihi kemampuan pelayanannya sebanyak 850.000 orang setahun. Pada 2009 jumlah penumpang sudah mencapai 1,19 juta penumpang dan naik mencapai 1,4 juta penumpang tahun ini.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Selaparang Ketut Erdi Nuka menjelaskan, kondisi Selaparang sudah over kapasitas. "Jika terjadi keterlambatan pesawat, yang dikawatirkan adalah menumpuknya jumlah penumpang sekitar 200 orang setiap pesawat," kata Erdi Nuka kepada Tempo hari ini.
PT Angkasa Pura bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah sebenarnya sudah membangun Bandara Internasional Lombok yang panjang landasannya 2.750 meter. Bandara ini mampu didarati pesawat berbadan lebar.
Meski penyelesaiannya sudah lebih 90 persen, namun pekerjaan fisiknya belum seluruhnya rampung. Sehingga bandara tersebut belum bisa disertifikasi oleh Kementerian Perhubungan. Selama belum disertifikasi, bandara dinyatakan belum laik didarati ataupun belum boleh melayani pemberangkatan.
Keterbatasan pelayanan penumpang di Bandara Selaparang mengemuka setelah Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia NTB Gusti Lanang Patra menyebutkan, adanya peningkatan jumlah wisatawan yang datang berlibur ke Lombok. ‘’Saat ini di kota maupun resort sangat padat hunian hotel,’’ ujarnya kepada Tempo hari ini (26/8).
Seluruh hotel berbintang dan hotel melati yang ada di kota maupun resort se NTB yang berjumlah 180 hotel dalam keadaan ramai, utamanya wisatawan mancanegara. Hunian kamar hotel sudah mencapai 70 persen. Mereka selain di kota Mataram juga tersebar ke kawasan resort Senggigi dan Sekotong di Lombok Barat, Gili Trawangan di Lombok Utara dan kawasan Putri Mandalika Lombok Tengah.
SUPRIYANTHO KHAFID