Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Facebook-an Berujung Drop Out

image-gnews
Facebook
Facebook
Iklan
TEMPO Interaktif, Probolinggo -  Punya akun jejaring sosial seperti facebook sekarang memang sudah lazim dimiliki setiap orang. Pejabat hingga siswa. Di situs jejaring itu kita juga bisa menulis sesuka apapun. Mengeluh, ngomel, hingga menggunjing.

Inilah yang terjadi pada Devi Rizki, 16 tahun, pelajar SMAN 2 Kota Probolinggo Jawa Timur. Gara-gara mengkritik kondisi sekolahnya yang ditulisnya pada Juli lalu, siswi kelas XI IPS I itu dikeluarkan dari sekolahnya.

Begini status yang ditulis Devi dalam akun facebooknya itu suatu hari. ’Skola tak brtanggung jawab + keparat ! Fvkind !’.

Rupanya selama ini banyak teman-temannya yang juga kecewa cuma mereka tak berani menuliskannya. Karena itu, begitu Devi menulis, sambutan langsung berhamburan. Bahkan teman-teman Devi mengomentarinya lebih pedas lagi. Komentar yang mampir itu diantaranya berbunyi begini:

’eo tha’,’helm e hani tadi disilet tetapi gak ada respon blas skola’,’koq iso jare pancene skolah iki’,’ati ati helmu marine dev’...(masa iya sih helmnya Hani tadi juga disilet tapi tak ada respons sama sekali dari sekolah. Hati-hati habis ini helm kamu Dev).

Kekecewaan dan keluhan Devi serta teman-temannya itu bukan tanpa alasan. Menurut Devi, selama sekolahnya tidak aman. Ada siswa yang kehilangan helm, ada yang mensilet jok motor siswa dan lain-lain. Anehnya, meski peristiwa itu cukup sering terjadi, kata Devi, sekolah tak merespons sama sekali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pihak sekolah rupanya kebakaran jenggot. Enam wali murid siswa dipanggil. Kepada mereka sekolah mengatakan kekecewaannya atas komentar-komentar siswa itu di akun facebook yang dianggap mencemarkan nama baik sekolah. Setelah dipanggil, lima orang dikeluarkan (drop out) dari sekolah. Sedangkan satu siswa lagi mendapat hukuman skorsing. Kelima orang yang kena DO itu Devi Rizki, Mega Ayu Karina, Rosdiana Islamiyati, Anissa Nurul dan Robi Arifin. Sedangkan yang diskors adalah Geraldi Prakoso.

"Saya dikabari paman yang waktu itu dipanggil pihak sekolah. Setelah dipanggil, paman bilang agar saya mencari sekolah baru," kata Mega, teman Devi yang juga terkena DO, akhir pekan lalu kepada Tempo. "Lima siswa kena hukuman tipe A yakni dipulangkan ke orang tua tanpa peringatan," Anissa, siswa yang juga terkena DO, menambahkan.

Wakil Kepala SMAN 2 Bidang Hubungan Masyarakat Muchamad Zaini tak menjawab tegas perihal sanksi itu. "Yang jelas persoalan itu sudah selesai. Para siswa sudah menemukan sekolah," katanya.

DAVID PRIYASIDHARTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

9 September 2013

Seorang siswa SMPN 2 Tangerang bersedih saat pesantren kilat di Masjid Raya Al-Azhom, Tangerang, Banten, (22/7). Pesantren selama 4 hari di bulan Ramadan ini untuk menambah ilmu agama bagi sejumlah siswa-siswi. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.


Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

7 September 2013

Ilustrasi kesehatan/Berobat/Dokter/Perawat. triarc.co.za
Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.


Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

7 September 2013

freepicturesweb.com
Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.


Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

6 September 2013

Siswa beberapa sekolah di Aceh menyanyikan lagu Jepang, Omoiyari (belas kasih sayang) dalam peringatan dua tahun tsunami di Jepang, di SMP 1 Pekan Bada, Aceh Besar, Senin (11/3). TEMPO/Adi Warsidi
Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.


Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

6 September 2013

imperfectwomen.com
Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.


KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

6 September 2013

Ilustrasi Pengukuran Payudara. Shutterstock
KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.


Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

6 September 2013

freepicturesweb.com
Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.


Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

5 September 2013

imperfectwomen.com
Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.


Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

5 September 2013

Ilustrasi
Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'


Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

4 September 2013

freepicturesweb.com
Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.