Kehebohan terjadi karena salah satu warga, Qobid Kohfi Zamani, 18 tahun, berhasil menangkap seekor kelelawar yang singgah di rumah Darmo, 80 tahun. Melihat ada keanehan, ia pun meminta bantuan Busar, 40 tahun, Ketua RT 4/RW 4. Berbekal handuk bekas, ia pun akhirnya berhasil menangkap kelelawar itu.
Qobid dan Busar makin terperana saat melihat warna kelelawar itu. Kelelawar itu tak berwarna hitam melainkan orange.
Melihat keunikan itu, Qobid pun berniat menyimpannya dalam sebuah toples. Beberapa hari kemudian, Rizki, 4 tahun, anak Busar meminjam kelelawar itu. Ia pertontonkan kelelawar itu pada pertemuan ibu-ibu PKK kelurahan setempat.
Kontan saja, melihat keunikan warnanya, temuan itu langsung menjadi perbincangan warga desa. Sejumlah orang mengaitkan temuan kelelawar itu dengan pok kopok, binatang jadi-jadian yang dipercaya mampu mendatangkan pesugihan. Warga yang penasaran pun akhirnya mendatangi rumah Qobid.
Tiga hari lamanya binatang itu dirawat. Namun akhirnya mati. Dan Qobid menyuruh Rizki membuangnya. "Sama Rizki di buang dekat barang rongsokan," ujarnya kepada Tempo, akhir pekan lalu.
DAVID PRIYASIDHARTA