TEMPO Interaktif, Banyuwangi - Seluruh penumpang kapal Dharma Rucitra yang kandas di Tanjung Goa, Perairan Selat Bali, akhirnya berhasil dievakuasi. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Evakuasi dilakukan sekitar jam 08.00 dengan menerjunkan speed boat untuk mengambil penumpang dari kapal Dharma Rucitra. Kemudian seluruh penumpang diangkut lagi menggunakan kapal feri menuju Pelabuhan Ketapang. Mereka kini ditampung sementara di Kantor Pelabuhan Ketapang.
Sebagian dari penumpang membawa anak yang masih balita. Mereka terlihat trauma dan kelelahan karena berada di kapal sejak Kamis (26/8) jam 18.45 WIB. Para penumpang ini kebanyakan berasal dari Bali yang akan melakukan perjalanan ke berbagai daerah.
Saija, 60 tahun, yang membawa bayi berusia 4 bulan, mengatakan dia akan mudik ke Solo. Dia mengaku perasaannya sudah tidak enak sejak berangkat dari rumah. "Tapi sudah telanjur membeli tiket bus," katanya. Dia merupakan penumpang bus Safari Dharma tujuan Denpasar-Solo.
Salah seorang penumpang lainnya, Tedy Raharjo, mengaku kecewa terhadap pelayanan yang diberikan PT ASDP Ketapang. Menurut dia, penumpang tidak diberi penjelasan mengenai kondisi kapal. Padahal penumpang sudah mulai panik dan kebingungan karena kapal tidak kunjung tiba. "Kami kecewa. Pelayanan sangat lambat," kata dia kepada Tempo.
PT ASDP Ketapang, katanya, baru memberikan kepastian evakuasi pada Jumat (27/8) sekitar jam 08.00. Permintaan maaf kepada penumpang juga baru dilakukan PT ASDP setelah penumpang tiba di Banyuwangi.
Tedy adalah seorang pengacara yang hari ini akan menjalankan sidang di Pengadilan Agama Solo. "Tapi agenda sudah berantakan, saya terpaksa akan kembali ke Denpasar," katanya.
Hal ini berbeda dengan keterangan PT ASDP Ketapang Charda Damanik sebelumnya yang mengaku sudah menerjunkan petugas untuk memberi penjelasan kepada penumpang.
Saat ini PT ASDP Ketapang masih melakukan evakuasi terhadap kapal dan sejumlah kendaraan di dalamnya.
IKA NINGTYAS