“Orang di luar banyak yang menilai batu Bacan ini sama dengan batu giok," kata Astrid Ariyanti, penyelenggaran pameran dari Maisya Jewellery. Perhiasan dengan batu Bacan ini juga menjadi produk unggulan untuk diekspor.
Menurut Astrid, produk batu Bacan ini memang menonjol dan menjadi unggulan, karena sama seperti batu giok. Batu Bacan ini asli dari Indonesia, hanya ada di Pulau Bacan, Ternate.
Permata batu Bacan memiliki warna biru laut yang sangat memikat. Batu Bacan yang usianya masih sangat muda, memiliki beberapa bintik hitam yang lama-kelamaan akan semakin mengkristal. Sehingga warna biru lautnya menjadi semakin cerah dan berkilau.
Pada pameran kali ini, ratusan koleksi perhiasan batu Bacan. Mulai dari cincin, liontin, gelang, dan anting-anting, bahkan bros, dipamerkan. Beberapa perhiasan, desainnya ala Eropa dan model sophisticated. Ada juga model-model yang sederhana dalam bentuk liontin. Sementara bahan perhiasannya sendiri bervariasi, dengan kombinasi emas putih, emas kuning, perak, dan berlian.
Selain memamerkan koleksi batu Bacan, Maisya Jewellery juga memamerkan berbagai koleksi perhiasan mutiara. “Kami menyajikan potongan harga hingga 80 persen untuk item-item tertentu,” kata Astrid. Ia menambahkan ini adalah pameran tunggal pertama dilaksanakan Maisya di Kota Makassar. Maisya sendiri beralamat di Jalan Pahlawan Revolusi Jakarta Timur.
SUKMAWATI