TEMPO Interaktif, Jakarta -Sebagian kuota impor gula mentah untuk pabrik gula kristal putih sudah direalisasikan. "Impor gula mentah untuk kapasitas menganggur (idle capacity) di pabrik gula kristal putih yang sudah direalisasikan sebesar 50 ribu ton," kata Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu di Jakarta, Senin (30/8).
Setiap tahunnya, pemerintah memberikan izin impor gula mentah untuk kapasitas menganggur di pabrik gula kristal putih. Hal ini dilakukan agar produktivitas pabrik gula meningkat. Tahun ini, kuota impor yang diberikan sebesar 125 ribu ton. "Sisa kuota impor yang sebesar 75 ribu ton sudah ada izinnya. TInggal direalisasikan saja," kata dia.
Namun untuk rencana impor gula agar mencukupi kebutuhan gula akhir tahun, belum diputuskan. "Perkiraan produksi gula sebesar 2,3 juta ton tahun ini. Kita akan lihat lagi berapa stok akhir, kemudian akan memutuskan jumlahnya (impor) dalam waktu dekat," kata Mari.
Menurut Mari, untuk mengamankan kebutuhan gula saat tidak sedang giling, pemerintah harus punya stok gula 1,25 juta ton di akhir tahun.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pedagang Gula dan Terigu Indonesia (Apegti), Natsir Mansyur telah menghitung stok gula akhir tahun hanya 800 ribu ton. Sehingga Indonesia butuh impot gula sebanyak 400 ribu ton.
EKA UTAMI APRILIA