TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhouyono mengingatkan sejumlah pihak untuk tidak melakukan manuver politik terkait pemilihan Kepala Polri, Jaksa Agung dan Panglima TNi. "Saya tidak berharap ada manuver-manuver politik oleh pihak-pihak manapun yang bisa mencederai nilai dan etika yang harus bersama dijunjung tinggi," kata SBY di kantor Kepresidenan, Selasa 31 Agustus 2010.
Menurut SBY, pergantian Kapolri dan Jaksa Agung telah diatur dalam undang-undang. Manuver politik dalam pemilihan kedua jabatan itu juga dinilai melanggar etika. "Karena itu hakikatnya posisi Panglima TNI, Kapolri, dan Jaksa Agung tidak berada di domain politik," katanya.
SBY mengaku dalam memilih Kepala Polri, Jaksa Agung, dan Panglima TNI bukan atas kemauannya sendiri, tapi merujuk pada perundangan yang berlaku. "Bukan karena manuver kesana kemari seolah-olah itu bisa membuka jalan," katanya.
Presiden berharap pemilihan Kepala Polri dan Jaksa Agung tak membuat kedua institusi tersebut retak atau melahirkan konflik internal. "Saya tidak ingin ada keretakan dan konflik interal gara-gara ada pengangkatan pejabat baru, utamanya Kapolri dan Jaksa Agung," katanya.
DWI RIYANTO AGUSTIAR
BERITA TERPOPULER LAINNYA
Paris Hilton Mengira Permen, Ternyata Kokain
Marzuki Bantah Fasilitas Spa di Gedung Baru
Marzuki Bantah Fasilitas Spa di Gedung Baru
SBY: Jangan Ada Manuver Pada Pergantian Kapolri
Soal Spa di DPR, Pramono Kuatir Citra DPR Semakin Jeblok
Di Twitter, Menteri Agama Dikecam Soal Ahmadiyah