"Penyebabnya, ekspor gas menurun 5,75 persen menjadi US$ 862,6 juta dibandingkan bulan Juni," ujar Subagio Dwijosumono selaku Deputi Bidang Statistik Produksi sekaligus Plh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, di Kantor BPS, Jakarta, hari ini (1/9).
Komoditas gas menjadi satu-satunya komponen penyusun ekspor migas yang mengalami penurunan. Dua komoditas lainya yaitu minyak mentah dan hasil minyak mengalami peningkatan masing-masing sebesar 4,15 persen dan 0,26 persen dibandingkan periode Juni 2010.
Secara keseluruhan, ekspor migas Indonesia berperan sebanyak 17,70 persen terhadap keseluruhan nilai ekspor untuk periode Januari-Juli 2010. Nilai ini disumbangkan oleh komoditas gas sebesar 8,65 persen, hasil minyak sebesar 2,77 persen, dan minyak mentah 6,28 persen. "Meski turun, ekspor migas tidak terlalu mempengaruhi ekspor keseluruhan karena sektor nonmigas mengalami kenaikan sebesar 1,76 persen."
Menurut Subagio, selama Juli terjadi kenaikan volume ekspor minyak mentah sebesar 5,21 persen dan hasil minyak sebesar 2,40. Namun kenaikan ini tak mampu menyelamatkan ekspor migas dari penurunan. Dia menyebut penurunan harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia ikut berpengaruh pada nilai ekspor migas. "Penurunannya dari US$ 75,27 per barel menjadi US$ 73,75 per barel atau sekitar 2 persen," katanya.
ANTON WILLIAM