Pantauan Tempo di pasar Wonokromo, salah satu pasar tradisional di Surabaya, bahan pokok yang harganya tetap tinggi yaitu daging sapi antara Rp. 56 ribu- Rp. 62 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp. 54 ribu per kilogram.
Harga daging ayam broiler antara Rp. 24 ribu hingga Rp. 26 ribu per kilogram, minyak goreng curah harganya tetap tinggi yaitu Rp. 9,7 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp. 9 ribu per kilogram. Serta gula pasir yang berkisar Rp. 10 ribu hingga Rp. 11,5 ribu per kilogram.
Kenaikan harga terjadi pada sayur-sayuran pada tiga hari terakhir, diantaranya kentang naik menjadi Rp. 7 ribu - 8 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp. 6 ribu -7 ribu per kilogram, wortel yang semula Rp. 5 hingga 6 ribu per kilogram menjadi Rp. 6 ribu-8 ribu per kilogram.
Baca Juga:
Demikian pula tomat mengalami kenaikan Rp. 500 per kilogram dari harga semula Rp. 4,5 ribu per kilogram, serta kacang hijau dari Rp. 14-16 ribu per kilogram menjadi Rp. 17 ribu per kilogram. Sedangkan harga beras IR 64 juga merangkak naik dari Rp. 6,5 ribu per kilogram menjadi Rp. 7 ribu per kilogram.
"Dari distributor harga sudah tinggi," kata Listin, seorang pedagang daging sapi murni di Pasar Wonokromo Surabaya, Jumat (3/9).
Meski harga daging sapi mengalami kenaikan dibandingkan dengan hari normal, namun sejak memasuki Ramadhan, kata dia, jumlah pembeli tidak mengalami penurunan. "Apalagi memasuki Lebaran banyak yang mencari," ujarnya. Rata-rata setiap hari stannya mampu menjual 500-1000 kilogram daging sapi.
Namun begitu, sejumlah kebutuhan pokok juga ada yang mengalami penurunan harga setelah sempat mengalami kenaikan, yaitu telur dari Rp. 13,5 ribu per kilogram menjadi Rp. 11,5 ribu per kilogram. Juga cabe merah besar yang sebelumnya Rp. 25 ribu per kilogram menjadi Rp. 14,5 ribu per kilogram.
Selain itu, harga bawang putih juga turun, dari sebelumnya Rp 21 ribu per kilogram menjadi. 18 ribu-Rp. 20 ribu per kilogram. Demikian juga bawang merah yang sebelumnya Rp. 10 ribu per kilogram menjadi Rp. 8 ribu hingga 9 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Surabaya, Endang Tjaturwati mengatakan, kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok relatif wajar. "Itu normal terjadi menjelang lebaran karena tingginya permintaan," ujar dia.
Ia meminta masyarakat tidak panik saat berbelanja untuk menyiapkan persediaan selama Lebaran. "Semua stok bahan pokok mencukupi asalkan warga tidak terlalu berlebihan dalam belanja," tambahnya.
DINI MAWUNTYAS