Kokoh menceritakan, sedianya Taufik memang hendak berangkat ke Jakarta dengan Garuda Indonesia dari Bandar Udara Ahmad Yani Semarang hari ini pukul 12.50. Namun karena terjebak kemacetan, dia terlambat sampai bandara. Salah seorang staf Taufik lalu menelpon Kokoh dan menanyakan apakah mungkin pesawat menunggu Taufik. "Saya bilang, mungkin saja asal tidak sampai menunda penerbangan," kata Kokoh.
Ternyata, hingga pukul 12.53, Taufik tak kunjung tiba, akhirnya pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 239 itu berangkat. Untuk mengurangi "kekecewaan" Taufik, Kokoh menemani Taufik di Bandara guna menunggu penerbangan Garuda berikutnya, pukul 14.50. "Jadi tidak benar kalau Pak Taufik meminta Pesawat balik ke Bandara," kata Kokoh. "Dia juga menyadari keterlambatannya".
Taufik Kurniawan juga membantah telah meminta pesawat Garuda kembali ke Semarang guna menjemputnya. "Saya ini penumpang yang taat, informasinya salah itu, masak saya minta menghentikan pesawat," ujarnya.
Taufik mengakui saat itu dirinya sempat menghubungi Garuda. Namun ia hanya menanyakan, "Apakah penerbangannya on schedule?"
Karena ia masih dalam perjalanan menuju Bandara dan akhirnya baru tiba pukul 12.55. "Kalau sudah lewat ya ditinggal aja, tidak ada istilah tunggu tiga menit," ujarnya.
Karena sudah ketinggalan pesawat, akhirnya ia membeli tiket ke Jakarta untuk penerbangan pukul 14.40. Ia kaget sesampainya di Jakarta muncul berita bahwa ada keterlambatan keberangkatan GA 239. "Kok jadi berkembang tidak keruan ya (berita tentang penundaan pesawat), tapi saya sudah kontak Pujobroto (Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia), nggak ada masalah dengan orang Garuda," Ia menegaskan,
SOHIRIN | DIANING SARI