Dari data terakhir yang dicatat Kmendiknas di tahun 2009, jumlah penduduk yang buta aksara adalah sebanyak 8,7 juta penduduk yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. “Untuk usia itu cukup sulit mereka diupayakan kita didik,”kata Hamid.
Untuk mengurangi jumlah itu, Kemendiknas bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat dan juga berbagai lembaga, mengelar sejumlah program seperti pendidikan keaksaraan dasar dan juga keaksaraan lanjutan berupa pemberian pelatihan ketrampilan..
“Fokus kita bukan hanya sadar keaksaraan tapi juga bagaimana nanti kita bisa budayakan mereka secara ekonomi,”ungkap Hamid.
Direktur Pendidikan Masyarakat Kemendiknas, Ella Yulaewati menyebutkan salah satu program pengentasan buta aksara itu adalah program ‘Koran Ibu’. “Jadi mereka diminta untuk mewawancara, kemudian menulis di media itu. Itu cara yang ampuh untuk memaksa mereka untuk tetap menulis dan membaca,”ujar Ella.
Selain itu, dengan pemberian pelatihan keaksaraan lanjutan tersebut, kata Ella, kemendiknas juga dapat membantu menyalurkan tenaga mereka menjadi Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri. “Ini ada kerjasama dengan BNP2TKI juga. Kita optimalkan kemampuan mereka dari kecakapan personal dan vocational.”tuturnya.
Ririn Agustia