Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar meminta Komisi Kepolisian Nasional membuka kesempatan ke masyarakat untuk memberi pendapat tentang calon kepala kepolisian yang akan menggantikan Jenderal Bambang Hendarso Danuri. Pendapat dari masyarakat ini membantu Komisi untuk mengajukan nama calon kepala kepolisian. “Nantinya, Komisi mengajukan nama berdasar kriteria dan harapan masyarakat,” kata Bambang saat dihubungi (7/9).
Pengajuan nama berdasar kriteria masyarakat, lanjut dia, diperlukan untuk menyeimbangkan nama yang diajukan Kepala Polri ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Jadi nama dari Kompolnas bisa semacam second opinion untuk pertimbangan DPR,” ujarnya.
Saat ditanya siapa perwira yang layak menggantikan Jenderal Bambang, dia menyatakan bila pejabat di Polri belum ada yang terlalu hebat. Para perwira Polri hanya bagus dari sisi ketangkasan dan kinerja. “Namun dari segi konsep, belum ada yang kuat. Padahal calon Kapolri itu harus memiliki kemampuan organisasi yang menonjol.”
Bambang pun mengibaratkan calon Kapolri harus seperti tokoh fiktif Superman. Menurutnya, tugas kepala kepolisian sangat berat. “Karena dia mengemban pengamanan dalam negeri dan itu sangat, sangat, sangat berat sekali,” ujarnya.
Saat ini ada beberapa nama yang disebut sebagai calon kuat untuk menggantikan Jenderal Bambang. Tiga di antaranya adalah Komisaris Jenderal Nanan Soekarna, Inspektur Jenderal Imam Sujarwo dan Inspektur Jenderal Timor Pradopo.
CORNILA DESYANA
Iklan
