TEMPO Interaktif, Jakarta --PT Bank Mandiri Tbk berencana menaikkan tingkat suku kredit. Kenaikan suku bunga kredit diperkirakan mencapai 10-15 basis poin. Namun, angka ini masih simulasi.
"Ada kemungkinan menaikkan tingkat suku bunga. Karena tidak semua bank posisinya siap," kata Direktur Manajemen Resiko Sentot A Sentausa, saat ditemui wartawan Selasa siang ini (7/9).
Menurut Sentot, Mandiri memahami keputusan Bank Indonesia untuk mematok rasio penyaluran kredit terhadap pihak ketiga atau loan to deposit ratio (LDR). Termasuk dengan alasan mengendalikan inflasi. Namun keputusan BI ini berdampak pada naiknya suku bunga kredit.
Kebijakan BI memaksa Bank Mandiri untuk menumbuhkan kredit lebih. Namun, pertumbuhan itu, bergantung pada posisi likuiditas pasar. "Karena bagaimana pun juga, kata pengamat, akan ada dry liquidity sekitar 50-60 triliun," katanya.
Karena itu, Sentot menyatakan, Mandiri pesimistis akan mencapai target batas minimal LDR sebesar 78 persen pada Maret 2011. "Tidak akan sampai, Mandiri pasti terkena penalti," katanya. "Apa boleh buat. Buat kita yang penting kualitas ekspansi kredit," katanya.
Ia melanjutkan, Bank Mandiri tidak akan memaksakan diri mengejar kredit. "Terlalu beresiko, demand kredit belum tentu ada. Undisbursed loan (kredit yang tidak tersalurkan masih besar," katanya.
Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri enggan menanggapi ihwal rencana kenaikan suku buka kredit, imbas kenaikan Giro Wajib Minimum Primer dan batas LDR. Menurutnya, tugas Bank Mandiri saat ini adalah menyerap dana lebih dari masyarakat.
FEBRIANA FIRDAUS