TEMPO Interaktif, Jakarta: Orang tua Qory Sandioriva, Puteri Indonesia 2009, menyatakan tak akan melaporkan kasus dugaan penculikan Qory kepada pihak yang berwajib. Keluarga memutuskan kasus ini diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
Menurut Dicky Jatmika Utama, ayah Qory, apa yang menimpa keluarganya itu adalah cobaan yang harus diterima dan dihadapi dengan sabar. "Intinya kami tetap berdoa kepada Allah SWT agar semua masalahnya cepat selesai," kata Dicky melalui telepon, Selasa (7/9).
Dicky sadar sebagai orangtua dirinya harus melindungi anak yang telah dibesarkan sejak lahir. Hal ini juga yang melatar belakangi Dicky dan keluarga untuk tidak melapor kepada pihak yang berwajib. "Saya takut kalau lapor nantinya R akan berbuat lebih jauh kepada Qory. Seperti membawa Qory kabur. Tapi mudah-mudahan hal itu tidak terjadi," ujarnya.
Sebelunya Fariawati, ibunda Qory, dalam sebuah jumpa pers mengatakan putrinya telah hilang. Dias menyebut nama seorang lelaki berinisial R yang membawa kabur putrinya itu. Fariawatimengaku terpukul dengan keadaan peristiwa ini. Dia tak percaya anak pertama dari dua bersaudara yang dahulu santun dan sholehah itu telah menjadi anak yang amat pembangkang.
Fariawati juga memaparkan awal mula pertemuannya dengan pria berinisial R. Kejadian itu terjadi satu tahun yang lalu saat Fariawati menjemput Qory pulang dari sekolahnya. "Dia tiba-tiba datang menghampiri saya dan Qory bilang kamu bisa gila kalau tidak saya tanggani," kata Fariawati.
Saat itu sang pria menunjuk ke arah Qory. Tanpa pikir panjang keduanya langsung bertukar nomer telpon. "Saya nggak tahu apakah ada ilmu hipnotis pada saat itu atau tidak," kata Fariawati. Lambat laun, Fariawati merasakan kejanggalan sikap anaknya. Kejanggalan itu antara lain, Qory suka dimandikan air kembang, percaya pada benda-benda dan melepas kura-kura di air mengalir.
Ciri-ciri pria berinisial R, kata Fariawati, berusia sekitar 65 tahun, perawakan seperti anak muda dengan rambut ikal. Lelaki itu juga sering memakai tali-tali, kuku macan, dan membawa jimat-jimat di dalam tas. Barang-barang itu juga yang dipakai Qory, sejak gadis itu mengenal pria tadi.
Orang tua Qory sudah berusaha berkali-kali untuk menghubungi R. "Dia janji tidak akan mendekati Qory lagi. Tapi kemarin saya coba telpon, nomornya sudah tidak bisa dihubungi lagi," kata Dicky. "Saat ini Qory berada di apartemennya dan kemarin saya berkomunikasi dia, sepertinya baik-baik. Semoga dia kembali ke jalan yang benar."
PRIH PRAWESTI FEBRIANI