Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benteng Terakhir Harimau  

image-gnews
TEMPO/Nita Dian
TEMPO/Nita Dian
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -Dengan jumlah yang kurang dari 3.500 ekor, harimau Asia liar mungkin akan terancam punah. Untuk menyelamatkan mamalia langka itu, para ahli konservasi harus melindungi populasi di beberapa situs perkembangbiakan, yang terkonsentrasi di Asia, daripada mencoba mengamankan lanskap luas di sekitarnya.

John Robinson, peneliti dari Wildlife Conservation Society, yang terlibat dalam studi harimau Asia, menyatakan kurang dari sepertiga dari populasi liar yang masih tersisa itu adalah betina usia subur. Mereka terkonsentrasi di 42 situs di berbagai negara di Asia, yang disebut sebagai benteng pertahanan terakhir spesies tersebut.

Populasi harimau liar itu mencapai titik terendah dan hidup berkelompok-kelompok dalam area seluas 7 persen dari 1,5 juta kilometer persegi habitatnya yang masih tersisa. Situasi ini adalah hasil perburuan ilegal, menyempitnya habitat, dan perdagangan satwa liar. Permintaan terhadap organ tubuh harimau yang digunakan untuk obat tradisional mendorong penurunan populasi kucing besar itu. "Harimau menghadapi pertahanan terakhirnya sebagai spesies," kata Robinson, yang juga executive vice president untuk konservasi dan ilmu pengetahuan di Wildlife Conservation Society.

Situs-situs harimau yang baru teridentifikasi itu menjadi tempat tinggal 70 persen harimau liar yang masih tersisa di dunia. "Tim melibatkan hampir semua orang yang menangani harimau di berbagai negara, yaitu 13 negara di mana harimau pernah hidup, serta area yang teridentifikasi memiliki populasi harimau yang signifikan, dan memperkirakan kerapatan populasi harimau dalam daerah itu," kata Robinson. "Dalam sejumlah kasus, estimasi itu dilandasi hasil sensus harimau, dan dalam kasus lain berdasarkan sensus binatang mangsa, karena ada korelasi yang amat erat antara jumlah populasi harimau dan mangsanya."

Para peneliti menduga area yang seluruhnya mencapai 90 ribu kilometer persegi, kurang dari setengah persen daerah jelajah binatang itu di masa jayanya, menawarkan harapan terakhir dan perhatian utama upaya konservasi dan pemulihan binatang tersebut. "Di masa lalu, upaya konservasi yang rumit dan terlalu ambisius gagal memenuhi dasarnya, yaitu mencegah perburuan terhadap harimau dan mangsanya, kata Joe Walston, direktur program Asia di Wildlife Conservation Society.

Dengan begitu banyak harimau yang terkonsentrasi dalam cluster dalam daerah sempit itu, Walston menyarankan agar upaya perlindungan difokuskan pada pengamanan situs tersebut sebagai prioritas nomor satu untuk spesies itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setiap situs tersebut mampu mendukung lebih dari 25 betina usia subur dan berlokasi dalam wilayah lebih luas, yang berpotensi mendukung lebih dari 50 betina. Mereka juga berada di daerah yang telah memiliki infrastruktur konservasi dan mandat hukum untuk perlindungan harimau.

Dalam temuan yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS Biology dilaporkan bahwa terdapat 18 situs di India, yang diperkirakan menampung seribu harimau. Itu membuat India sebagai negara yang paling penting untuk spesies tersebut. Sumatera memiliki delapan situs, sedangkan Rusia Timur Jauh memiliki enam situs. Tak ada bukti keberadaan populasi perkembangbiakan harimau di Kamboja, Cina, Vietnam, dan Korea Utara.

TJANDRA l AP | LIVESCIENCE | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie

6 April 2018

Wanita di India Selamat Dari Terkaman Harimau
Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie

Seorang wanita India bertarung melawan Harimau dengan bersenjatakan tongkat, selamat lalu berselfie dengan luka di sekujur tubuh.


Anak Harimau Sumatera yang Ditemukan di Bengkalis Akhirnya Mati

27 Mei 2017

Seekor anak harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) yang ditemukan warga dalam kondisi lemas di kebun karet Desa Apiapi, Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis akhirnya mati setelah mendapat perawatan medis di Klinik Hewan BBKSDA Riau, 26 Mei 2017. Harimau disebut mengalami dehidrasi berat dan mal nutrisi yang membuat komplikasi di beberapa bagian tubuh. TEMPO/Riyan Nofitra
Anak Harimau Sumatera yang Ditemukan di Bengkalis Akhirnya Mati

Sehari setelah ditemukan pada 24 Mei lalu, anak Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae)akhirnya mati karena dehidrasi berat dan malnutrisi.


Kematian Harimau Sumatera Diselidiki, Kuburannya Digali Lagi

27 Mei 2017

Dokter dan petugas terkait memeriksa kondisi seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016. Harimau tersebut masuk perangkap besi milik Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). ANTARA/Masrian
Kematian Harimau Sumatera Diselidiki, Kuburannya Digali Lagi

Ditemukan bukti-bukti bagian tubuh harimau, seperti alat kelamin, kumis dan kulit diambil warga setelah dibunuh dengan tombak dan golok.


Cerita Warga Bengkalis Temukan Seekor Anak Harimau di Kebun Karet

27 Mei 2017

Umat Hindu memercikan air suci pada seekor anak Harimau puith saat ritual Tumpek Kandang di Bali Zoo, 3 Oktober 2015. Ritual Tumpek Kandang dilaksanakan untuk mendoakan agar hewan tersebut dapat berkembang dengan baik, harmonis, terjaga kelestariannya dan memberi manfaat positif bagi manusia. TEMPO/Johannes P. Christo
Cerita Warga Bengkalis Temukan Seekor Anak Harimau di Kebun Karet

Anak harimau yang ditemukan lemah itu tidak sakit, hanya mengalami dehidrasi yang cukup berat dan terdapat luka di tubuhnya.


Harimau Sumatera Masuk Kampung, Warga Panik, BBKSD: Numpang Lewat  

24 Mei 2017

Seekor harimau Sumatera beristirahat di kandang barunya di kebun binatang San Diego Wild Animal Park, San Pasqual Valley, Amerika Serikat (21/5).  REUTERS/Mike Blake
Harimau Sumatera Masuk Kampung, Warga Panik, BBKSD: Numpang Lewat  

Harimau Sumatera yang masuk permukiman warga di Indragiri Hilir mulai menyerang ternak, bahkan mengejar warga yang melintas.


Harimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah  

24 Mei 2017

Harimau Sumatera. AP/WWF-Indonesia/PHKA
Harimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah  

Seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) masuk ke tengah permukiman warga Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.


Tiga Anak Harimau Sumatera Lahir di Taman Margasatwa Bukittinggi

3 Mei 2017

Simanis (13) induk harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) bersama dua dari tiga anaknya yang berumur 25 hari di Taman Marga Satwa Medan, Sumut. ANTARA/Irsan Mulyadi
Tiga Anak Harimau Sumatera Lahir di Taman Margasatwa Bukittinggi

Salah satu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) koleksi Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi,melahirkan tiga anak.


Klinik untuk Harimau Sumatera Dibangun di Bengkulu

31 Maret 2017

Ilustrasi harimau Sumatera. dok. TEMPO
Klinik untuk Harimau Sumatera Dibangun di Bengkulu

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung memulai proses pembangunan klinik harimau Sumatera (Phantera tigris sumatra).


Populasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun  

31 Juli 2016

Dokter dan petugas terkait mengevakuasi  seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016.  ANTARA/Masrian
Populasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun  

Saat ini populasi harimau di Indonesia hanya 300-400 ekor.


Konflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi

12 Juni 2016

Dokter dan petugas terkait mengevakuasi  seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016.  ANTARA/Masrian
Konflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi

Sejak awal 2016, setidaknya terjadi tiga kasus konflik karena harimau memakan tumbuhan di ladang, juga memangsa sapi warga.