TEMPO Interaktif, Sukabumi - Kesal lantaran jalan rusak dan tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah, puluhan warga di Kampung Mangkalaya, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, melakukan protes dengan cara menanami jalan dengan pohon pisang, Kamis (16/9).
Warga juga protes dengan cara memasang tanda peringatan serta menulis pesan agar jalan segera diperbaiki karena sering menyebabkan kecelakaan.
Menurut Wahyu, 42 tahun, warga setempat, rusaknya jalan tersebut lantaran sering dilalui truk tronton yang mengangkut material galian yang ada di kawasan tersebut. Padahal, kata dia, jalan tersebut merupakan akses menuju kediaman Bupati Sukabumi, Sukmawijaya.
"Kami berharap bupati segera memberikan teguran kepada pengusaha galian tersebut serta secepatnya melakukan perbaikan jalan untuk kepentingan warga," ujar Wahyu di Sukabumi, Kamis (16/9).
Sementara itu, menurut Lisda, 30 tahun, warga lainnya, rusaknya jalan juga menyebabkan banyaknya kecelakaan seperti sepeda motor tabrakan atau terguling karena menghindari jalan berlubang dan licin.
Selain itu, Lisda menambahkan, pada musim hujan jalan tidak bisa dilalui karena tergenang air cukup tinggi. "Bahkan saya sering melihat anak-anak sekolah yang melintas basah kuyup karena terciprat genangan air yang terlindas motor atau mobil," ujarnya.
Sejauh ini belum ada respons dari pihak pemerintah maupun pengusaha galian atas aksi protes warga tersebut. Padahal akibat jalan ditanami pohon pisang, kendaraan terutama truk tidak bisa melintas. Warga berharap pemerintah setempat serta pengusaha segera bertindak. Jika tidak, warga mengancam akan memblokir jalan tersebut.
DEDEN ABDUL AZIZ