TEMPO Interaktif, Palu – Hujan deras mengguyur Kota Palu, Sulawesi Tengah, sejak subuh, Senin (20/9), mengakibatkan sebagian jalan-jalan dalam kota mengalami banjir. Hujan ini juga membuat sejumlah maskapai menunda penerbangan pagi.
Wilayah Palu Barat mengalami kondisi paling parah. Jalan Imam Bonjol dan Diponegoro mengalami kemacetan karena air menggenangi badan jalan hingga setinggi lutut. Para pengguna jalan, umumnya para pegawai Kabupaten Donggala terpaksa antre untuk melewati hadangan banjir. Kondisi jalan makin diperparah karena sampah-sampah organik yang bertebaran di jalan dibawa banjir.
Di Jalan Bakuku juga mengalami hal yang sama. Air kiriman dari pasar inpres meluber hingga ke dalam rumah-rumah penduduk di wilayah tersebut. Banjir di wilayah itu terjadi karena saluran got di Jalan Bakuku mengalami pendangkalan. “Di daerah ini hujan sedikit langsung banjir karena got sudah dangkal,” kata Abduh, warga Jalan Bakuku.
Di wilayah PalBarat, kata Abduh, nyaris semua kelurahan mengalami kebanjiran. "Seperti daerah langganan banjir saja Palu Barat ini," ujar Abduh.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Bandara Mutiara Palu Aschadi Subarkah mengatakan, kondisi cuaca di Sulawesi Tengah termasuk Kota Palu dalam beberapa hari ke depan ini terus dilanda hujan.
Baca Juga:
Curah hujan selama September 2010 ini cukup tinggi dan memungkinkan terjadi berbagai bencana alam. "Hujan sudah di atas normal sehingga perlu diwaspadai masyarakat,” katanya.
Ia menjelaskan, di beberapa daerah termasuk Palu dalam beberapa hari terakhir dan ke depan ini mengalami peningkatan hujan yang cukup signifikan dari sebelumnya. "Dalam beberapa hari terakhir, curah hujan di Palu berkisar 112 mm per hari. Jadi curah hujannya cukup tinggi,” ujar Aschadi.
Hujan pagi tadi, Aschadi menambahkan, menyebabkan jadwal penerbangan mengalami penundaan. “Pilot tak berani, langit di atas kelihatan hitam,” ujarnya.
M Darlis