TEMPO Interaktif, Denpasar - Kasus penularan virus HIV (human immunodeficiency virus) di Bali diduga telah memasuki masyarakat di luar kelompok berisiko. Indikasinya terlihat dari meningkatnya temuan kasus HIV pada ibu melahirkan dan kelompok LSL (lelaki suka lelaki).
Humas Komisi Penanggulangan AIDS (KAP) Bali Mangku Karmaya mengatakan dari survei yang dilakukan dengan melibatkan 60 bidan sejak Januari 2010, dari ratusan ibu yang ditangani, 1,2 persen diduga terinfeksi HIV.
"Sebelumnya tidak pernah ditemukan," ujarnya, Senin (21/9). Ibu-ibu yang disampel bukan berasal dari kelompok berisiko. Sedang bidan yang melakukan survei dibekali dengan teknik mengenali tanda-tanda HIV.
Direktur Yayasan Gaya Dewata Bali Cristian Supriyadinata mengatakan peningkatan juga terjadi pada kelompok masyarakat LSL. Mereka bukan hanya dari kalangan gay, tetapi juga pria heteroseksual. "Ini lebih berbahaya karena mereka juga punya potensi menularkan ke istri dan pacar perempuannya yang tidak tahu apa-apa," ujarnya.
Pada tahun 2008, dari ratusan LSL yang mengikuti tes, hanya 6 persen saja yang terbukti positif. Tetapi pada tahun 2010 dari 170 test, 18 persen di antaranya positif HIV.
Jumlah LSL di Bali sendiri diperkirakan mencapai 25 ribu orang sehingga dipastikan sebagian besar belum terjangkau informasi mengenai HIV.
Cristian mengatakan yayasannya yang bergerak di kalangan gay baru bisa menjangkau sekitar 2.000 orang saja. Mereka didorong untuk melakukan tes HIV dan menerapkan seks yang aman untuk mencegah penularan HIV. Mereka juga diminta agar setiap bulannya melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi ada tidaknya Infeksi Menular Seksual (IMS).
Data Dinas Kesehatan Bali sendiri memperlihatkan lonjakan kasus HIV dan AIDS. Pada awal 2009, jumlah pengidapnya sebanyak 2.610, dan sepuluh bulan kemudian sampai November 2009 menjadi 3.181, bertambah 571 orang atau sekitar 20 persen. Penularan diidentifikasikan dari hubungan heteroseksual sebanyak 2.142 orang (67 persen), kemudian injecting drug users/IDU’s 730 orang (23 persen).
ROFIQI HASAN