Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bermain Sambil Belajar dengan Arahan Guru  

image-gnews
TEMPO/ Yosep Arkian
TEMPO/ Yosep Arkian
Iklan
TEMPO Interaktif, San Diego - Beruntunglah murid taman kanak-kanak yang menghabiskan waktu di kelas dengan permainan pilihan bebas dan dengan lebih banyak arahan dari guru dalam berbagai kegiatan yang berbeda. Mereka akan lebih banyak mendapat keuntungan lebih besar dalam keterampilan matematika dan kemampuan bahasa dibanding dengan anak-anak taman kanak-kanak yang lebih sedikit dapat masukan dari guru.

Ini merupakan temuan dari studi baru yang terbit di jurnal Child Development edisi September/Oktober.

Menurut Nina C. Chien, kandidat doktor pediatrik di Universitas California di San Diego, Amerika Serikat, jika pendidikan anak usia dini diarahkan pada permainan lapangan dengan merangsang pengembangan akademik, lebih banyak menghabiskan waktu dengan arahan yang lebih berkualitas dan lebih sedikit permainan bebas tanpa arahan guru bisa lebih baik dalam menyiapkan anak memulai taman kanak-kanak.

Chien dan rekannya mengatakan bahwa tak masalah bermain dengan instruksi. Selama anak-anak bermain, para guru bisa mengajukan pertanyaan pemikiran atau menggunakan kata-kata baru untuk menggambarkan apa yang dilakukan anak.

Dalam studi tersebut, peneliti mengamati lebih dari 2.700 anak-anak yang mengikuti program pra-TK umum di 11 negara bagian Amerika Serikat; lebih dari separuh anak-anak miskin. Anak-anak itu dikategorikan berdasarkan jenis pengaturan bagaimana mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Studi ini menunjukkan bahwa pendekatan ini mungkin bukan yang terbaik bagi prestasi awal anak-anak. Dalam studi tersebut, para peneliti mencatat bahwa anak-anak yang ikut bermain bebas-pilihan menghabiskan sedikit waktu pada kegiatan akademik.

Penelitian ini juga menemukan bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah, yang dipandu oleh guru dengan instruksi, mendapatkan keuntungan lebih besar ketimbang anak-anak yang menghabiskan waktu mereka terutama dalam pengaturan aktivitas lainnya. Temuan ini memberikan dukungan kepada gagasan anak-anak dari keluarga miskin lebih baik dimasukkan dalam sebuah program yang terfokus pada belajar, dengan lebih banyak waktu yang dihabiskan dengan instruksi individual.

ScienceDaily/NF

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.