Ini merupakan temuan dari studi baru yang terbit di jurnal Child Development edisi September/Oktober.
Menurut Nina C. Chien, kandidat doktor pediatrik di Universitas California di San Diego, Amerika Serikat, jika pendidikan anak usia dini diarahkan pada permainan lapangan dengan merangsang pengembangan akademik, lebih banyak menghabiskan waktu dengan arahan yang lebih berkualitas dan lebih sedikit permainan bebas tanpa arahan guru bisa lebih baik dalam menyiapkan anak memulai taman kanak-kanak.
Chien dan rekannya mengatakan bahwa tak masalah bermain dengan instruksi. Selama anak-anak bermain, para guru bisa mengajukan pertanyaan pemikiran atau menggunakan kata-kata baru untuk menggambarkan apa yang dilakukan anak.
Dalam studi tersebut, peneliti mengamati lebih dari 2.700 anak-anak yang mengikuti program pra-TK umum di 11 negara bagian Amerika Serikat; lebih dari separuh anak-anak miskin. Anak-anak itu dikategorikan berdasarkan jenis pengaturan bagaimana mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka.
Studi ini menunjukkan bahwa pendekatan ini mungkin bukan yang terbaik bagi prestasi awal anak-anak. Dalam studi tersebut, para peneliti mencatat bahwa anak-anak yang ikut bermain bebas-pilihan menghabiskan sedikit waktu pada kegiatan akademik.
Penelitian ini juga menemukan bahwa anak-anak yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah, yang dipandu oleh guru dengan instruksi, mendapatkan keuntungan lebih besar ketimbang anak-anak yang menghabiskan waktu mereka terutama dalam pengaturan aktivitas lainnya. Temuan ini memberikan dukungan kepada gagasan anak-anak dari keluarga miskin lebih baik dimasukkan dalam sebuah program yang terfokus pada belajar, dengan lebih banyak waktu yang dihabiskan dengan instruksi individual.
ScienceDaily/NF