TEMPO Interaktif, Magelang - Volume sampah di Candi Borobudur meningkat tajam sepanjang musim libur lebaran lalu. Jumlah itu meningkat seiring dengan membludaknya jumlah wisatawan yang datang.
“Meningkat dua kali sampahnya dari hari biasa,” kata Kepala Unit PT. Taman Wisata Candi Borobudur Pujo Suwarno, Rabu (22/9).
Di hari biasa, menurut dia, sampah yang di Candi Borobudur mencapai 8 kontainer (peti pembuangan sampah) per hari. Masing-masing kontainer dapat menampung sebanyak 2,5 meter kubik. Sampah-sampah itu dikumpulkan dari ratusan bak sampah yang ditempatkan di pelataran, parkiran, dan lantai candi.
Selama 10 hari masa libur lebaran kemarin, kata dia, jumlah itu meningkat tajam. Sedikitnya 16 kontainer sampah dihasilkan dari Candi Borobudur tiap hari sepanjang masa itu. “Jumlah sampahnya meningkat, karena jumlah pengunjungnya juga meningkat,” kata dia.
Mekanisme pengolahan sampah di Candi Borobudur selama ini dilakukan dengan dibuang langsung ke Tempat Pembuangan Akhir milik Pemerintah Kabupaten Magelang. “Kontainer itu pembuangan sementara, setelah dikumpulkan langsung dibuang di TPA,” kata dia.
Musim libur lebaran di Candi Borobudur berlangsung sejak hari H lebaran hingga 10 hari sesudahnya. Selama itu, sedikitnya 25 ribu pengunjung datang ke candi itu per hari. “Targetnya 10 hari ada 250 ribu wisatawan,” kata dia.
Selama sepekan usai lebaran kemarin, sejumlah seniman anggota Komunitas Seniman Borobudur Indonesia sempat menggelar aksi teatrikal tiap hari di pelataran candi. Mereka menyuarakan agar pengunjung tak sembarang membuang sampah, khususnya sampah plastik, di Candi Borobudur.
Menurut Andre Topo, koordinator dalam aksi itu, sampah plastik adalah sampah yang paling sulit dimusnahkan. Meski telah berusia puluhan tahun, sampah jenis itu tak bisa hancur laiknya sampah jenis lain.
ANANG ZAKARIA