Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Poppy Dharsono Bantah Sandera Keponakannya  

image-gnews
Poppy Dharsono. TEMPO/ Nickmatulhuda
Poppy Dharsono. TEMPO/ Nickmatulhuda
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -Poppy Dharsono membantah tudingan menyandera keponakannya, sebut saja Putri, 13 tahun.

Kemarin, orang tua sang anak, Ivoni Grace dan Dadang Niko Dharsono, melaporkan perancang busana kenamaan itu ke Kepolisian Daerah Metro Jaya. Pengacara Junimart Girsang menjeratnya dengan pasal 330 hukum pidana tentang penyanderaan dan ancaman tujuh tahun penjara.

"Bersama ibu saya, mereka yang datang antarkan Putri, mana mungkin saya dikatakan menyandera," ujarnya kepada Tempo, hari ini. Dia masih ingat tanggal persisnya, 23 November 1997. Saat itu Putri baru berumur 6 bulan dan Poppy sedang berada di Jepang.

Ibunda Poppy yang menyarakannya untuk mengasuh sang keponakan. "Dia tidak terurus, sampai umur 7 bulan belum sekalipun diimuninasi," kata Poppy, 59 tahun.

Sebagai anak pertama dari delapan bersaudara, Poppy merasa terpanggil untuk membantu adik-adiknya. Anak Dadang dari istri pertamanya juga Poppy sokong biaya sekolahnya sampai menginjak bangku kuliah hari ini.

Namun, Poppy mengaku memiliki hubungan tidak baik dengan adik keduanya itu. Menurutnya, Dadang bolak-balik mengajukan pinjaman mulai dari beli mobil sampai modal usaha. Dia juga pernah menjual tanah 1500 meter ke kakaknya, tapi, Poppy melanjutkan, tanah itu milik orang lain alias bodong. "Setiap ketemu maunya pinjam uang terus," katanya.

Poppy mengaku patah arang dan enggan bertemu Dadang dan Ivoni. Kesal, Poppy pernah menyindir Ivoni. "Lebih baik kamu jual perhiasan kamu dari pada pinjam duit melulu," katanya. "Mungkin karena itu mereka sakit hati."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keengganan Poppy menemui adik dan adik iparnya itu berimbas pada Putri. Anak yang beranjak remaja ini selalu menangis setiap orang tuanya datang ke rumah Poppy di bilangan Pondok Indah Jakarta Selatan. "Walaupun tidak dapat bicara, pada dasarnya dia anak pintar, jadi pasti bisa merasakan," kata Poppy, yang mengaku tidak menyembunyikan status hubungannya dengan Putri.

Sejak balita, Putri divonis mengidap celebral palsy, penyakit otak yang menyebabkannya tidak dapat berbicara dan sulit berjalan. Poppy membantah bertanggung jawab atas timbulnya penyakit yang tidak bisa disembuhkan itu. "Itu bawaan sejak lahir, saya memiliki catatan medisnya secara lengkap," katanya. Di bawah pengawasannya, Putri menjalani berbagai terapi sepekan empat kali.

Alumnus Ecole Superieur de La Mode atau Esmond di Perancis ini sudah menyiapkan pengacara untuk menghadapi gugatan ini, Ellen Nora. "Selama 13 tahun kemana saja, kenapa baru sekarang saya dibilang menyandera," kata Poppy.

REZA M

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menteri PPPA RI Mengapresiasi Program Binaan Pertamina di Sulawesi Selatan

2 jam lalu

Menteri PPPA RI Mengapresiasi Program Binaan Pertamina di Sulawesi Selatan

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.


Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

16 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).


Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

24 hari lalu

Penanganan kasus pengeroyokan di SMP Negeri 13 Terititip, Balikpapan Timur. Instagram/PolsekBppntimur
Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya


Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

27 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.


Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

27 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong


KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

36 hari lalu

KPAI dan UPTD PPA Kota Tangerang Selatan mendatangi Polres Tangsel dalam kasus bullying di SMA Binus Serpong, Selasa 20 Februari 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.


FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

36 hari lalu

Binus School Serpong. serpong.binus.sch.id
FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.


Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

36 hari lalu

Mobil yang dinaiki Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tiba di Binus School Serpong pasca viralnya berita perundungan siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Perundungan ini menyebabkan korbannya dirawat di rumah sakit. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.


Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

53 hari lalu

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.


Lansia Bergelar Magister Manajemen Ditangkap karena Pencabulan Anak, Alasan karena Sayang

57 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly dan jajaran menunjukkan barang bukti kasus pencabulan oleh lansia terhadap tiga anak di bawah umur di Matraman. Polisi kini menahan tersangka di Polres Jakarta Timur, Selasa, 30 Januari 2024. Tempo/Novali Panji
Lansia Bergelar Magister Manajemen Ditangkap karena Pencabulan Anak, Alasan karena Sayang

Tersangka pencabulan anak di Matraman disebut memiliki ketertarikan terhadap anak-anak meski tidak menikah.