TEMPO Interaktif, Bandung - Hujan yang terus menerus mengguyur wilayah sentra beras di Jawa Barat bisa membuat harga gabah anjlok pada saat mulai panen pada pertengahan oktober nanti. Karena petani kesulitan mengeringkan gabahnya.
"Bulog akan menyiapkan 5 titik pengeringan gabah, agar harga tidak anjlok, pada saat penyerapan yang akan dilakukan Bulog nanti," ujar Sobar Husein Juru Bicara Perusahaan Umum Badan Logistik Divisi Regional Jawa Barat, Jumat (24/9).
Ia menyatakan, 5 titik tempat pengeringan gabah diantaranya berada di Cianjur, Ciamis, Karawang Cirebon dan Indramayu. Namun, saat ini Perum Bulog sendiri belum melakukan pembelian gabah karena belum memasuki masa panen."Gabah yang tersisa di petani tidak di jual ke Bulog, petani saat ini lebih memilih langsung menjualnya karena harga sedang lumayan bagus," ujarnya.
Sampai semester lalu paling tidak Bulog Jawa Barat telah menyerap 373 ribu gabah kering giling di tingkat petani. Diharapkan tahun ini Bulog Jawa Barat bisa menyerap sekitar 550 ributon gabah milik petani. "Yang penting Bulog bisa menstabilkan harga beras dan gabah dipasarannya, agar petani tidak merugi," ujarnya.
Ia menuturkan, harga saat ini di pasaran untuk beras medium sekitar Rp 6400-an sedangkan untuk harga gabah kering giling di tingkat petani mencapai Rp 3.250 per kilogram."Harga saat ini tengah bagus. diharapkan dengan terus menerusnya hujan yang mengguyur sentral beras tidak membuat harga gabah turun," katanya.
ALWAN RIDHA RAMDANI