Iklan
TEMPO Interaktif, Tangerang - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Tangerang Selata Dendy Priyandana mengatakan retaknya dinding tanggul Situ Pamulang, kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan disebabkan oleh tingginya volume air.
Akibatnya dinding tanggul tidak kuat menahan curah air yang begitu tinggi. "Sehingga terjadi rembesan, dan air di dalam Situ meluap," katanya kepada Tempo siang ini (25/9).
Menurutnya, curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari ini ditambah dengan kiriman air dari Bogor dan Depok semakin menambah banyaknya volume air Situ Pamulang yang memiliki luas 23,3 hektar itu.
Akibatnya, dinding tanggul retak setinggi satu meter, dengan lebar 300 meter. "Air keluar menggenangi jalan dan rumah yang ada dibawahnya," kata Dendy. Retaknya dinding tanggul yang terjadi Jumat (24/9) malam itu mengakibatkan puluhan rumah warga yang berada dibawah Situ Pamulang terendam air dengan ketinggian hingga selutut orang dewasa.
Sejak awal terjadinya kebocoran terjadi pada Jumat malam, sejumlah warga telah berupaya menahan kebocaran tanggul dengan menggunakan karung yang telah diisi pasir. Namun banyaknya titik kebocoran, mengakibatkan terjadinya genangan air tak dapat terelakkan.
Selain mengakibatkan sejumlah rumah warga yang berada dibawahnya terendam, bocornya tanggul Situ Pamulang, yang juga disebut dengan Situ Sasak Tinggi, juga mengakibatkan ruas jalan Pamulang menuju Ciputat.
"Dan sebaliknya, serta ruas jalan Pamulang-Bumi Serpong Damai terpaksa ditutup sementara. Arus lalu lintas kami alihkan sementara," kata Dendy.
JONIANSYAH
Iklan
