KRI Frans Kaisiepo-368 yang dikomandani Letkol Laut (P) Wasis Priyono ini akan melaksanakan tugas selama delapan bulan, dengan rincian dua bulan di perjalanan dan enam bulan di perairan Lebanon. Rute yang dilewati adalah Surabaya-Jakarta-Belawan-Cochin-Salalah-Port Said-Beirut.
KRI Frans Kaisiepo-368, yang juga dilengkapi satu unit helikopter jenis BO-105, diklaim telah memenuhi persyaratan minimal Unifil. Persyaratan tersebut diantaranya mampu mengoperasikan helikopter, mampu melaksanakan SAR, mampu mengisi BBM di laut, memiliki fasilitas kesehatan kelas I, memiliki combat management system secara real time, mampu melaksanakan self protection, memiliki kemampuan mengidentifikasi kawan/lawan, serta dilengkapi berbagai persenjataan.
Adapun kapal perang ini merupakan yang kedua yang dikirim Indonesia, setelah KRI Diponegoro-365 yang telah menyelesaikan masa tugasnya pada tahun 2009. Satgas diperkuat oleh 100 prajurit TNI AL, yang terdiri dari 88 ABK, tujuh kru helikopter, dua paramedis, satu Kopaska, dan dua penyelam.
Ketika melepas KRI Frans Kaisiepo-368, Djoko Santoso menyampaikan, pemberangkatan kapal tersebut merupakan bagian dari tugas TNI untuk ikut serta memelihara perdamaian dunia, sesuai dengan UU No. 34 Tahun 2004. "Kita dipercaya oleh PBB," ujarnya.
Djoko yang didampingi oleh Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Agus Suhartono dan Duta Besar Lebanon untuk Indonesia juga menyampaikan, situasi di Lebanon sudah membaik dan tidak ada lagi konflik bersenjata.
ADISTI DINI INDRESWARI