Jadi, lebih banyak penekanan untuk mendorong anak untuk "menggunakan kata-kata mereka" - bukan perilaku nakal - untuk memecahkan masalah, kata Claire Vallotton, asisten profesor perkembangan anak di MSU.
Kata Vallotton, "Mereka perlu mendapat perhatian ekstra dari pengasuh anak dan guru untuk membantu mereka membangun keterampilan bahasa dan menggunakan keterampilan-keterampilan tersebut untuk mengatur emosi dan perilaku."
Menurut peneliti, ini merupakan studi pertama yang menyarankan kemampuan bahasa memiliki dampak yang lebih besar pada anak laki-laki dalam pengaturan diri ketimbang anak perempuan. Temuan ini akan dimuat di jurnal Early Childhood Research Quarterly edisi mendatang.
Para peneliti meneliti data anak-anak berusia 1 sampai 3 tahun, dan ibu mereka yang berpartisipasi dalam studi sebelumnya secara nasional. Seperti penelitian sebelumnya, Vallotton dan rekannya, Ayoub, menemukan bahwa kemampuan bahasa - khususnya pengembangan kosakata - membantu anak-anak mengatur emosi dan perilaku, dan bahwa anak cowok tertinggal di belakang anak perempuan dalam kemampuan bahasa dan pengaturan diri.
Apa yang mengejutkan, Vallotton mengatakan, kemampuan bahasa tampak jauh lebih penting untuk mengatur perilaku anak laki-laki. Adapun anak perempuan pada umumnya memiliki kemampuan yang lebih alami untuk mengendalikan diri dan fokus. Anak laki-laki dengan kosa kata yang kuat menunjukkan peningkatan yang dramatis dalam kemampuan ini untuk diri mengatur diri sendiri.
Medical News Today/Ngarto F