Pernyataan Hasyim tersebut menanggapi ajakan Sekretaris Jenderal Nasdem Syamsul Muarif saat menyampaikan pidato sambutan pada acara halal bihalal dan doa bersama lintas agama di Hotel Utami, Sidoarjo, Kamis siang (30/9). "Saya tidak ingin berpihak, tapi saya ingin semoga Nasdem bisa menjadi perekat gerakkan penyadaran kebangsaan agar lebih baik lagi," kata Hasyim.
Dalam acara yang dihelat Dewan Pengurus Wilayah Nasdem Jawa Timur itu, Syamsul Muarif secara terbuka menyatakan harapannya agar Hasyim mau bergabung dan menjadi salah seorang pengurus Nasdem. Syamsul mengatakan, dengan masuknya Hasyim membuktikan bahwa Nasdem bisa diterima oleh semua lapisan maupun golongan.
Hasyim mengemukakan alasan penolakannya. Antara lain karena saat ini masih berkonsentrasi mengurus pesantren mahasiswa yang dibangunnya di Depok, Jawa Barat. Pesantren tersebut akan dibuka secara resmi Januari 2011 mendatang.
Selain itu, kata Hasyim, dia juga sibuk mengurus organisasi ICIS (International Conference Islamic Scholars). "Saya belum bisa berfikir masalah organisasi, terus terang saat ini saya masih sibuk," ujarnya.
Hasyim berharap Nasdem bisa berkonsentrasi pada manifestonya untuk merestorasi Indonesia. Namun, manifesto sulit terwujud jika sistim maupun mekanismenya belum jelas.
Hasyim bahkan mempertanyakan siapa yang akan mempelopori pelaksanaan manifesto tersebut. Apalagi merestorasi Indonesia memerlukan konsensus bersama. "Tidak bisa hanya oleh satu kelompok, tapi harus dibicarakan bersama. Tapi siapa yang akan mempeloporinya. Presiden?, monggo, tapi laku, nggak. Yang lain mau, nggak,” tuturnya.
Syamsul Muarif yakin Nasdem akan menjadi pelopor restorasi Indonesia. Apalagi keberadaan Nasdem yang multi etnis, agama maupun golongan merupakan modal dasar adanya konsensus secara nasional. "Nasdem akan berada di depan untuk merestorasi Indonesia,” ucapnya. ROHMAN TAUFIQ.