TEMPO Interaktif, Jakarta -Sarjono Kartosuwiryo, anak dari Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, yang merupakan tokoh DI/TII mengaku bersyukur tetap menggunakan nama Kartosuwiryo.
Karena dengan modal itulah dia berhasil masuk ke gedung Majelis Permusyawaratan Rakyat dan berpidato di depan para tokoh serta pimpinan negeri ini.
Menurut Sarjono, dalam khayalannya sekalipun dia tidak pernah membayangkan dapat berada di gedung MPR, bahkan berbicara di depan banyak tokoh negeri ini seperti Ketua MPR Taufik Kiemas, Ketua DPR Marzuki Alie, Wakil Ketua MPR Lukman Hakim, serta Adnan Buyung Nasution, Akbar Tandjung, Sukmawati Soekarno Puteri, bahkan Tommy Soeharto.
"Saya tidak bayangkan bisa berdiri disini bertemu pimpinan-pimpinan negara dan lainnya. Modal saya masuk sini, nama Kartosuwiryo. Kakak-kakak saya tidak ada yang kaitkan nama Kartosuwiryo cuma saya. Dengan nama ini saya bisa masuk kesini," canda Sarjono dalam acara Silaturahmi Nasional di Gedung MPR, hari ini (1/10).
Sarjono mengkisahkan, dia terpaksa lahir di hutan karena pada saat itu ayahnya bergabung ke dalam DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia).
"Saya lahir di tengah hutan, 80 kilometer Tasikmalaya. Dari sana yang terlihat hanyalah kapal yang mau ke Perth Australia. Jangankan orang, kera pun tidak betah," ujar dia.
Meski begitu, ada satu pelajaran dari sang ayah yang tak pernah bisa dilupakan Sarjono. Yakni terkait dengan tanggung jawab. Bahwa semua perbuatan manusia pasti harus dipertanggungjawabkan di akhir nanti.
"Makanya saya ingin bilang ke Gayus (Tambunan). Tolong sampaikan ke Gayus bahwa semua pebuatan harus dipertanggungjawabkan."
MUTIA RESTY