Pahala menilai, pelaksanaan right issue BNI juga mempengaruhi Mandiri. Mundurnya right issue BNI akan menunda pula pelaksanaan right issue Mandiri yang diharapkan terjadi pada Februari 2011.
"Semester pertama diharapkan momentum pasar masih terbuka," kata dia. Apalagi pasar modal saat ini sedang dalam kondisi terbaiknya.
BNI dijadwalkan untuk right issue pada akhir 2010. Pahala memperkirakan, untuk bisa right issue pada akhir 2010 maka BNI harus segera memasukkan berkas ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan selambatnya 15 Oktober. "Jika ini tak terpenuhi, maka Mandiri juga akan mundur," ujar dia.
Pahala menegaskan bahwa Mandiri sangat membutuhkan right issue untuk memperkuat modal. Setiap Rp 1 triliun kredit yang disalurkan akan mereduksi rasio kecukupan modal sebesar 0,07 persen. Padahal, kredit Bank Mandiri terus tumbuh hingga lebih dari 20 persen.
Mandiri menjaga CAR paling sedikit 12 persen. Tanpa penambahan modal melalui right issue, posisi Capital Adequacy Ratio (CAR) pada akhir 2011 bakal kurang dari 12 persen. "Otomatis pertumbuhan kredit 2012 akan tertahan," kata dia.
Dia pesimis Mandiri punya pilihan lain untuk menambah permodalan. Untuk kembali meluncurkan subdebt, pasar sempit karena yang dituju hanya investor lokal. Deviden bank yang semula 50 persen pun telah diturunkan menjadi 35 persen dalam dua tahun terakhir.
Dengan right issue Pahala berharap CAR bisa ditingkatkan hingga 14 persen. Kondisi tersebut akan mendukung pertumbuhan laba sampai 20 persen dengan kredit yang terus tumbuh 20-22 persen.
FAMEGA SYAVIRA