"Saya pikir koleksinya sangat pantas mengingat pengaruh Yves Saint Laurent sangat kuat pada perancang saat ini," kata COleen Sherin, Direktur Mode di Departement Store Mewah Amerika Serikat, Saks Fifth Avenure.
Kritikus mode banyak yang seuju bahwa perancang Prancis itu mempengaruhi rancangan yang muncul di panggung catwalk musim ggur ini. Dari Marc Jacob di Pekan Mode New York yang menampilkan warna cerah dan siluet khasnya, hingga Etro di Pekan Mode Milan dan Stella Mc Cartney di Paris, pekan ini.
Baca Juga:
Para konsultan mode mengatakan penjualan dari merek ternama seperti Yves Saint Laurent bisa memanfaatkan warisan mode seperti gaya dan warna untuk membuat rancangannya mudah diingat dan dilihat para fashionista. Pendiri Yves Saint Laurent meninggal dunia dua tahun lalu. Dia merupakan perancang perancis pertama yang dianggap dapat membuat perempuan tampak elegan dan feminin dengan celana.
Sementara itu koleksi spring/summer 2011 Pilati digelar setelah pameran sang Pendiri Yves Saint Laurent berakhir Senin lalu Penggemar baru dari YSL juga terpesona ketika membaca biografi kontroversial ""Saint Laurent, mauvais garcon" dimana sang penulis Marie-Dominique Lelievre menghilangkan mitos yang berhubungan dengan si perancang namun memberikan sinyal adanya kecanduan si perancang terhadap obat-obatan.
Pilati sendiri mengataka dirinya selalu melihat arsip lama rancangan Yves Saint Laurent sebelum merancang. Meksi kali ini, referensinya terhadap rancangan sang pendiri 'kelihatan lebih jelas' ketimbang sebelumnya. "Sudah 10 tahun saya bergabung dengan rumah mode ini. Saya mengembangkan kreasi saya namun di saat yang sama saya selalu melihat arsip dan itu sangat penting," kata Pilati.
Seperti biasanya, Pergelaran Yves Saint Laurent mengambil tempat di Hotel Salomon de Rothschild di Paris dan menarik perhatian para selebritas seperti Janet Jackson, Ron Wood, dan Claudia Schiffer yang duduk di deretan depan. Koleksi baru Pilati menampilkan aksen kerut di hem, gayn berbentuk lentera dan banyak aksesoris unik/
Sementara itu Rumah Mode Perancis Chanel menggelar pagelarannya di Grand Palais, di area yang berukuran sebesar lemparan football, yang ditransformasi menjadi taman klasik Prancis dengan pagar daun, tapak kerikil dan air mancur marmer.
Ada lebih banyak model, lebih banyak gaya dan lebih banyak penonton dari pagelaran Chanel yang biasa. Ini menunjukkan keinginan rumah mode ini untuk menyebarkan pengaruhnya kepada generasi fashionista yang membatasi pembelian selama resesi ekonomi global.
Musik tema film mengiringi pata model yang memakai mantel berlubang, mantel dengan logo chanel, rok formal berbahan tweed dan jaket oversized. pergelaran setangah ham itu juga menampilan gaun evening berbagan bulu ostrich yang diwarnai. Desainer Chanel, Karl Lagerfield mengatakan inspirasi Chanel kali ini berasal dari sejarah film. "Inspirasi saya adalah Delphine Seyrig dari "Last Year in Marienbad," katanya. Dalam film surealistik yang dibuat tahun 1961 itu, aktris Delphine Seyrig berbalut busana rancangan Chanel.
Lagerfield juga bercerita pemilihan modelnya kali ini lebih bervariasi. Ada sahabat lamanya Ines de la Fressange yang naik ke panggung catwalk, ada pula seorang model lelaki yang menggandeng anak.
"Saya menyukai drama yang tampil di pagelaran ini. Chanel memiliki warisan yang luar biasa dan Karl adalah seorang jenius yang bisa membawa kejutan di setiap pergelaran," kata Claudia Schiffer yang duduk tak jauh dari Liliy Allen dan Vanessa Paradis. REUTERS/AMANDRA MM