TEMPO Interaktif, Balikpapan – Komando Daerah Militer VI Mulawarman menyiapkan satu pleton pasukan antiteror dalam membantu tugas kepolisian. Pasukan ini tergabung dalam Batalyon 600 Raiders yang mempunyai keahlian khusus memberantas kejahatan teror di Kalimantan.
“Kami sudah punya 50 prajurit Batalyon 600 Raiders yang punya kemampuan anti terror,” kata Panglima Kodam Mulawarman, Mayor Jenderal Tan Aspan, Rabu (6/10).
Tan Aspan mengatakan kewaspadaan TNI terhadap kejahatan teroris sudah menjadi perhatian ketika adanya serangan stasiun kereta api di Mumbai India pada 2008. Saat itu, korban jiwa berjatuhan dari seluruh korban warga sipil India.
Berawal dari kejadian itu, Tan Aspan mengatakan seluruh kesatuan TNI membentuk pasukan antiteror di masing-masing kesatuan elite. Pasukan antiteror TNI, menurutnya, siap diterjunkan memberantas teroris saat ada perintah langsung dari pimpinan.
Ia menjelaskan pasukan antiteror Kodam Mulawarman mempunyai keterampilan khusus pertempuran kota serta perburuan pelaku teror. Batalyon 600 Raiders juga terus mengasah keterampilan pasukan antiteror ini yang kemampuan di atas rata-rata prajurit biasa.
TNI mempunyai kewajiban turut mengamankan negara dari ancaman serangan teroris. Dia menyebutkan ketentuan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI yang mewajibkan tentara turut berperan aktif dalam menjaga keamanan negara. “Sudah disebutkan di undang-undang ini peran serta tugas TNI,” paparnya.
Di samping itu, Tan Aspan mengatakan TNI tidak boleh kecolongan dengan membiarkan adanya aksi teror yang mengganggu stabilitas negara. Ada tidaknya Undang-undang Subversif, menurutnya, tidak menghalangi TNI dalam menjalankan tugas menjaga negara.
“Apa kita harus menunggu mereka meledakkan bomnya dahulu baru kita bertindak.”
TNI/Polri mempunyai tugas yang sama dalam kegiatan pemberantasan teroris di Indonesia. Koordinasi lintas intitusi, menurutnya, harus terus digalakkan dalam penanganan permasalahan ini. “Seperti disampaikan Kapolri saat di Tarakan dulu, siapa yang terdekat harus cepat menangani kasus teror,” ujarnya.
Kepala Penerangan Kodam Mulawarman Mayor Answari Jadi membeberkan pasukan anti teror terdapat di seluruh batalyon tempur Kodam. Pasukan ini, katanya, merupakan prajurit pilihan yang mempunyai keungggulan tempur, skill dan fisik dibandingkan personel lainnya.
“Mereka prajurit pilihan, setiap hari latihan untuk meningkatkan kemampuannya,” ungkapnya.
SG WIBISONO