TEMPO Interaktif, Sidoarjo - Sepanjang 223 kilometer ruas jalan di Kabupaten Sidoarjo dalam kondisi rusak parah. Jalan rusak sebagain besar merupakan jalan utama di Sidoarjo, di antaranya Jalan Brebek Kecamatan Waru. Akibatnya, terjadi kemacetan panjang terutama pagi dan sore hari, saat warga berangkat dan pulang kerja.
"Saat hujan terjadi banjir, aspal cepat rusak," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Sidoarjo, Sigit Setiawan, Rabu (6/10).
Untuk perbaikan jalan tersebut dibutuhkan anggaran sebanyak Rp 78 miliar, biaya perawatan jalan setiap tahun diperkirakan Rp 28 miliar. Sedangkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Sidoarjo tak memiliki dana cukup. Dalam APBD 2010 dianggarkan dana pemeliharaan jalan sebesar Rp 9,4 miliar.
Jalan berlapis aspal yang melintas di Sidoarjo sepanjang 916 kilometer, sepanjang 692 kilometer masih terjaga baik. Sedangkan 223 kilometer mengalami rusak sedang hingga rusak berat, tersebar di 18 Kecamatan. Menurut Sigit, perbaikan jalan beraspal dilakukan bertahap disesuaikan dengan anggaran pemerintah. "Dikerjakan dengan cara tambal sulam," tuturnya.
Sekretaris Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sidoarjo, Taufik Hifayat Triyudhono menilai perbaikan jalan diperlukan untuk menunjang akses ekonomi masyarakat. Namun, harus disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Perbaikan jalan, katanya, harus disesuaikan dengan skala prioritas. "Tak semua anggaran disetujui, masih banyak yang menjadi prioritas pebangunan," katanya.
EKO WIDIANTO