TEMPO Interaktif, Jakarta - Empat nelayan Indonesia yang ditahan pihak Malaysia di Reman, Johor Bahru telah diserahkan kepada Konjen RI di Johor Bahru pukul 11.45 waktu Malaysia (10.45 WIB). Keempat nelayan tersebut adalah Che Rin (51), Lau Tin Guan (58), Ee Ang (50) dan Adi (35).
Dalam rilis Kementerian Luar Negeri yang diterima Tempo disebutkan bahwa saat ini keempat nelayan tersebut telah berada di Konsulat Jenderal RI di Johor Bahru untuk diatur kepulangan mereka segera ke tanah air.
Rencananya siang ini sekitar pukul 14.00 (waktu Malaysia) atau 13.00 WIB, keempat nelayan tersebut akan diantar oleh Pejabat KJRI Johor Bahru ke Pelabuhan Kukup di Pontiam (sekitar 80 kilometer dari Johor Bahru). Dari Pelabuhan Kukup, keempat akan diberangkatkan dengan feri ke Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.
Sejak informasi keberadaan empat nelayan tersebut diketahui oleh KJRI Johor Bahru, pihak Konsulat telah memberikan pendampingan kepada empat nelayan tersebut selama di tempat tahanan Reman, Johor Baru.
Berdasarkan hasil analisa terhadap fakta awal insiden karamnya kapal nelayan Indonesia, lokasi kejadian terjadi di wilayah perairan Malaysia. Dari informasi yang diperoleh dari Konjen RI, kondisi keempat nelayan tersebut dalam keadaan baik-baik saja.
Informasi yang diterima dari Mabes Polri, kronologi penangkapan itu sebagai berikut:
- Pada hari Selasa (5/10) pukul 10.00 WIB enam kapal nelayan berangkat dari Tanjung Balai Karimun. Pada pukul 13.30 saat di posisi 01' 23' 504" N - 103' 01' 695" E, tiba-tiba datang kapal patroli Malaysia berwarna putih lis miring pada haluan kapal mengejar rombongan kapal nelayan tersebut. Keenam kapal nelayan memutar haluan untuk menjauh dari kapal patroli Malaysia.
- KM Nelayan R2 yang kecepatannya tidak terlalu tinggi berhasil diputari sebanyak tiga kali oleh kapal patroli Malaysia. Pada kejadian tersebut kemungkinan terjadi tumburan antar kedua kapal yang mengakibatkan KM Nelayan R2 tenggelam.
- Berdasarkan keterangan dari ABK kapal yang selamat, Suyanto ABK KM Suyanjaya, kapal patroli Malaysia menurunkan perahu karet, selang beberapa waktu kapal patroli Malaysia pergi menjauh. Setelah kapal patroli Malaysia menjauh, kelima kapal yang selamat mendekat ke lokasi kejadian. Di sana ditemukan KM Nelayan R2 pada kondisi hampir tenggelam, akan tetapi ABK kapal tersebut sudah tidak ada (kemungkinan dibawa oleh kapal patroli Malaysia), kemudian KM Nelayan R2 ditarik ke Tanjung Balai Karimun.
- Pada hari Rabu (6/10) pukul 08.00 WIB kapal tersebut tiba di pelabuhan Sungai Pasir, Meral Tanjung, Balai Karimun. Adapun empat ABK Kapal Nelayan R2 tersebut adalah Kim Guan (nahkoda),Tce Ling, Ferdi, dan Ardi.
MUNAWWAROH