TEMPO Interaktif, Jakarta -Pelaksanaan Garuda Indonesia Travel Fair terkendala masalah jaringan tiket. "Sejak tadi pagi penjualan tiket untuk tujuan domestik tak dapat dilayani," kata Ticketing Manajer Tara Tour Roniwati saat ditemui di Jakarta Convention Center, hari ini ( 9 /10).
Hingga berita ini diturunkan pukul 15.00, para biro perjalanan hanya dapat menjual tiket tujuan luar negeri. Roni mengaku gangguan tersebut sangat mempengaruhi penjualan.
"Pelanggan kecewa karena sudah datang jauh-jauh dan macet tapi tak bisa membeli tiket," kata dia. Beberapa pelanggan memesan tiket secara manual, meski dengan cara tersebut ketersediaan tiket tak dapat dipastikan.
Menurut Roni, sejak hari pertama pameran, jaringan ticketing Garuda kerap tak stabil. "Sering mati nyala, meskipun matinya hanya sebentar tapi sering," kata dia. Gangguan tersebut terutama terjadi saat dimulainya diskon tengah malam pukul 22.00-24.00.
Dewi, 28 tahun, mengaku kecewa karena niatnya membeli tiket perjalanan ke Lombok tak dapat terlaksana. "Saya sudah menunggu dua jam, tapi sistemnya masih belum bisa," kata dia.
Pada hari pertama pameran, TaraTour dapat menjual lebih dari 200 tiket perjalanan domestik maupun internasional. Periode perjalanan yang paling diminati adalah saat liburan akhir tahun pada bulan Desember. "Kursi penerbangan bulan Desember hampir habis," kata Roni.
Tujuan yang paling diminati adalah Singapura dan Hongkong. Adapun tujuan dalam negeri yang paling diminati ialah Bali, Lombok dan Medan.
Namun tak semua pengunjung membeli tiket liburan. Roby, 50 tahun, memesan tiket penerbangan ke Singapura untuk berobat. "Saya dan istri akan check up ke rumah sakit Elizabeth," kata Roby.
Dia menilai pameran kali ini tak sesuai dengn harapan. "Harga tiketnya tak beda jauh dengan pembelian di luar pameran," ujarnya. Pria asal Sunter ini juga kecewa dengan lokasi yang terlalu sempit sehingga pelayanan kepada pelanggan tak maksimal.
Garuda Indonesia Travel Fair 2010 dimulai tanggal 8 hingga 10 Oktober. Pameran ini ditargetkan mampu menjaring 35 ribu pengunjung dan mencapai angka penjualan tiket senilai Rp 20 miliar.
FAMEGA SYAVIRA