Selama pekan mode untuk musim semi dan panas ini, para perancang menyemburatkan puluhan warna pada karyanya. Namun ada satu warna yang hampir tak pernah absen dalam perhelatan ini, yakni putih. Semburat warna abadi ini selalu menampilkan kelembutan, ceria, dramatis, bahkan gagah di tangan para perancang Negeri Menara Eiffel itu.
Warna putih antara lain hadir pada koleksi Alexander McQueen, yang biasanya identik dengan warna-warna gelap dan suram, yang sarat dengan kesan dramatis. Di tangan Sarah Burton yang andal, label McQueen memasuki babak yang lebih cerah. Burton mengakui seleranya sebagai perempuan punya peran penting mengapa ia memilih warna-warna yang lebih ringan.
Baca Juga:
Berbekal pengalamannya menjadi tangan kanan McQueen selama 13 tahun, tidak membuat Burton lupa diri. "Jiwa dan ciri khas McQueen akan selalu ada, tapi tentu karena saya perempuan, saya melihat dari sisi keperempuan." Pergelaran ini merupakan debut pertama Burton setelah McQueen memutuskan mengakhiri hidupnya pada Februari lalu.
Di antara koleksi Burton yang identik dengan McQueen, yakni berupa gaya penuh berbentuk kupu-kupu, warna emas, dan perak, Burton membuat jaket berekor dengan rumbai-rumbai putih. Dia memadukannya dengan rok mini putih detail bergigi dan lipat-lipat.
Warna putih yang Burton tampilkan tetap menyatu bersama koleksi lain, yang penuh detail serta kombinasi warna-warna emas, hitam, perak, dan gading. Kesetiaannya pada spirit McQueen, yang sering tampil dalam bentuk-bentuk yang tidak biasa, masih bisa ditunjukkan dengan tak melulu memakai warna suram.
Seperti Burton, rumah mode Hermes juga tak hanya menggunakan warna gelap untuk menampilkan sisi yang perkasa. Seperti Zorro, tokoh hero dari dunia Latin yang identik mengenakan pakaian hitam lengkap dengan topeng warna senada, sesekali disajikan melalui warna putih. Di tangan sang perancangnya, Jean Paul Gaultier, yang dalam waktu dekat segera
meninggalkan rumah mode Hermes, menyajikan bahan kulit menjadi celana ketat, kemben, dan jaket feminin. Gaultier, yang dikenal sebagai sosok perancang konsisten, kali ini mengusung suasana pertanian berupa kereta dan kuda di atas panggung.
Dengan menyajikan koleksi topi Zorro berwarna putih, sarung tangan kulit, serta pecut kuda, para penonton seolah-olah dibawa menanti kehadiran Antonio Banderas dan Catherine Zeta-Jones sepanjang pergelarannya pada hari terakhir Pekan Mode Paris. Meski tak dominan dengan warna hitam, kegagahan Zorro ternyata bisa tampil menawan dalam warna putih.
Semburat putih tak hanya dipakai untuk menunjukkan kegagahan Zorro. Saat bersanding dengan corak ceria ala pelabuhan melalui koleksi Christian Dior, di atas panggung pun bertabur warna putih. Dior menyajikan rok pendek bercorak bunga warna-warni dipadu jaket putih dan topi pelaut yang saling melengkapi satu sama lain.
"Dior telah menjatuhkan jangkarnya di markas angkatan laut di selatan Pasifik," kata perancang John Galiano sebelum memulai pergelaran. Para model didandani dengan poni pendek serta lipstik merah menyala, mengingatkan pada para gadis di film Pearl Harbor.
Lain lagi dengan warna putih yang ditampilkan dalam koleksi Chloe. Tema
sederhana dan murni dalam warna-warna pastel tak luput dari sentuhan warna putih. Tema minimalis tampil secara maksimal dengan hanya memainkan pola-pola garis lipit, melambai, serta menggelembung pada bahan-bahan lembut dan transparan tanpa corak sama sekali. l AQIDA SWAMURTI | berbagai sumber