Asisten II Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama mengatakan, korban tewas diperkirakan akan terus bertambah di wilayah terparah di Sanduai. “Pencarian saat ini lagi dilakukan, sementara untuk bantuan kepada korban lagi sementara diurus. Saya lagi mendata sekarang,” kata Yappy Akwan, hari ini.
Korban meninggal setelah didata langsung dimakamkan. Sejumlah korban tewas dikubur secara massal di Wasior.
Sementara itu dari Manokwari, Papua Barat, ratusan pengungsi masih memadati asrama Balai Latihan Kerja di Manokwari. Pengungsi tinggal seadanya sambil menunggu bantuan dan pemeriksaan medis. Beberapa telah dijemput kerabat dan tinggal dirumah penduduk.
Sebelumnya sekitar dua ribu pengungsi dari Wasior tiba malam tadi di Manokwari menumpang kapal Nggapulu. Terlihat beberapa anak dan balita di antara ratusan kepala keluarga.
Banjir bandang menerjang Wasior, Teluk Wondama, Senin pekan lalu. Banjir meluluhlantakan kota dan menghancurkan berbagai fasilitas umum. Tercatat banjir kali ini ketiga kalinya dalam 50 tahun terakhir. Banjir pertama terjadi pada 1955, selanjutnya pada 2008 dan terakhir di 2010. Dua banjir sebelumnya tidak menimbulkan korban jiwa meski hempasan banjir membuat pemukiman penduduk dipenuhi lumpur dan kayu.
Baca Juga:
JERRY OMONA