TEMPO Interaktif, Bandung - Universitas Siliwangi di Tasikmalaya bakal berubah status jadi perguruan tinggi negeri. "Dalam rangka menegerikan itu ada syarat, yakni ada lokasi lahan 30 hektare," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Bandung, Jumat (15/10).
Dia mengatakan, sudah empat tahun pengelola perguruan tinggi swasta itu mengusulkan perubahan status itu. Soal ini, lanjutnya, terganjal syarat penyediaan lahan itu.
Pemerintah Jawa Barat menyanggupi membelikan lahan itu. Anggaran itu sudah disediakan dalam APBD Jawa Barat tahun ini. Tidak hanya bagi Univeesitas Siliwangi, tapi juga tiga perguruan tinggi swasta lainnya di Jawa Barat akhirnya sekaligus diusulkan pada Kementerian Pendidikan Nasional.
Heryawan mengatakan pemerintah menyiapkan anggaran di tahun ini Rp 80 miliar untuk penyediaan lahan, sebagai syarat perubahan status itu. Selain Universitas Siliwangi, Universitas Swadaya Gunung Djati (Unswagati) di Cirebon, Unsika di Karawang, serta Politeknik Sukabumi yang diusulkan untuk berubah statusnya jadi negeri.
Menurutnya, kemungkinan baru Universitas Siliwangi dan Unswagati yang bakal beres pembebasan lahannya tahun ini. Universitas Siliwangi, misalnya, sudah ada kata sepakat dengan pengelola dan pemilik yayasannya untuk penentuan lokasi sekaligus duit pembelian lahannya yang diperkirakan menghabiskan dana Rp 18 miliar.
Perguruan tinggi sisanya, lanjutnya, diperkirakan baru selesai tahun depan. "Yang dua lagi, pembebasan lahannya akan dicicil mulai tahun ini," kata Heryawan.
Menurutnya, surat keputusan perubahan status bagi Universitas Siliwangi itu bakal didapat November nanti. "Mudah-mudahan saja, kita berharap cepat, tapi lahannya harus selesai dulu," kata Heryawan.
Dengan beralihnya status itu, pengelolaan perguruan tinggi itu akan diambil alih oleh Kementerian Pendidikan Nasional. "APBN akan turun ke sana untuk pengembangan lahan 30 hektare itu," kata Heryawan.
Dia berharap perubahan status itu berimbas pada perbaikan standar pendidikan di kawasan Priangan Timur.
AHMAD FIKRI