Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wapres: Gejala Radikalisme Harus Dicegah Bersama

image-gnews
Boediono. ANTARA/Maha Eka Swasta
Boediono. ANTARA/Maha Eka Swasta
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta -  Wakil Presiden Boediono mengingatkan gejala radikalisme maupun pemikiran mengenai konflik peradaban harus dicegah dan dilawan sekuat tenaga, mengingat hal itu menunjukkan kecenderungan sangat berbahaya.

"Kecenderungan adanya radikalisme ini sangat berbahaya jika kita biarkan berkembang luas. Radikalisme adalah ancaman riil yang bisa menceraiberaikan sendi-sendi kehidupan masyarakat," kata Wapres Boediono saat membuka "Global Peace Leadership Conference 2010", di Jakarta, Sabtu 16 Oktober 2010.

Dalam acara yang dilaksanakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu, Wapres menekankan, kecenderungan radikalisme masih saja tidak mau pergi, baik di Tanah Air maupun di negara-negara lain.

Wapres bahkan menilai masih ada pemikiran bahwa konflik antarperadaban justru semakin intensif, bahkan mendasari konflik-konflik antarkelompok atau antarbangsa di masa mendatang."Sekali kita membiarkan radikalisme mengambil alih alur pemikiran kita, maka ia akan mengarahkan kita pada kehancuran," katanya.

Menurut dia, perlu juga dicermati bahwa dalam beberapa kasus, ruang demokrasi dan hak kebebasan berpendapat juga disalahgunakan oleh sebagian orang atau suatu kelompok untuk menyebarkan sikap permusuhan dan kebencian terhadap agama tertentu.

"Misalnya, kasus kartun Nabi Muhammad SAW beberapa waktu yang lalu, yang memprovokasi tindakan radikal balasan," kata Wapres.

Kaum radikal, kata Wapres, biasanya vokal, padahal jumlah mereka hanyalah sedikit tapi suaranya yang keras seolah menenggelamkan kelompok mayoritas di masyarakat yang cenderung diam.

"Silent majority memang ciri umum sebuah masyarakat madani," kata Wapres.

Tapi, menurut Wapres, pada saat-saat tertentu, kelompok "silent majority" juga harus berani bersuara dan masyarakat harus berteriak lantang menolak radikalisme dan kembali pada kesepakatan awal para pendiri bangsa saat mendirikan Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Negeri ini, kata Wapres, adalah rumah besar yang harus menaungi dan melindungi seluruh anggota keluarga dengan asas kekeluargaan sudah tegas dinyatakan sebagai dasar berdirinya negara Republik Indonesia.

Untuk itu, Wapres mengajak agar semuanya kembali ke akal sehat mengingat betapa sia-sianya kepicikan radikalisme itu.

"Entah, berapa banyak korban yang meregang nyawa dengan sia-sia karena kegagalan umat manusia menggunakan akal sehat, yang sebetulnya merupakan karunia terbesar bagi kita dari Sang Pencipta," kata Boediono.

Wapres mengatakan, akal sehat itulah yang membedakan manusia dengan mahluk lain. "Tapi akal sehat itu pula yang sering kita tanggalkan," katanya.

Ditambahkan Wapres, meskipun Islam merupakan agama mayoritas masyarakat, namun Indonesia bukanlah negara Islam.

Namun melalui sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai agama serta memberi kebebasan beragama bagi seluruh rakyatnya.

"Jika kita meninggalkan prinsip-prinsip dasar ini maka keberadaan Indonesia sebagai satu kesatuan negara-bangsa akan dipertaruhkan dan bisa dipastikan kita akan menuju jurang kehancuran," kata Wapres.

WDA | ANT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

15 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.


Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

31 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.


Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Suasana Terowongan Silaturahim yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, Senin, 25 Oktober 2021. Terowongan yang dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2 menelan dana sebesar Rp 37,3 miliar. TEMPO/Syara Putri
Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.


Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Wali Kota Tangerang Selatan bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan meresmikan dua Markas Koramil, Selasa 30 Mei 2023. Foto TEMPO/Muhammad Iqbal
Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.


Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.


Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Menikmati pemandangan indah di pinggir danau venue dayung, Jakabaring Sport City. Disini pengunjung dapat pula olahraga jogging sore sembari ngabuburit. TEMPO/Parliza Hendrawan
Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.


Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berfoto bersama dengan pengurus BEM PTNU Se-Nusantara di Jakarta, Rabu (15/2/23).
Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.


Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.


Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum menghadiri Pengukuhan Pengurus Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu, (16/11).
Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.


Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

28 Oktober 2022

Sejarah Pertama di SMAK St. Fransiskus, Siswi Muslim Menjadi Ketua OSIS. Instagram/smakstfransiskusrutengntt
Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.