Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Species Hewan Hutan Pekalongan Terancam Punah

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Pekalongan: Sejumlah species hewan hutan di wilayah Kabuputen Pekalongan terancam punah. Ancaman ini muncul akibat aktivitas perburuan liar dan perambahan hutan Sawangan, Petungkriyono, Gunung Beser, dan sekitarnya. "Hutan selama ini menjadi tempat hidup hewan,” ujar Kende, akivis Komunity Forestry (KF) Pekalongan, melalaui telepon, Ahad (17/10).

Sejumlah species yang terancam punah itu antara lain burung Trulek Jawa (Vanellus macropterus) sebagai burung endemik di hutan Petungkriyono kabupaten Pekalongan. “Burung itu sudah jarang ditemui. Terakhir terlihat tahun 2001. Saya khawatir sekarang telah musnah,.” ujar Kende

Saat ini hanya sejumlah burung yang masih terlihat berkeliaran di sekitar hutan. Burung-burung itu antara lain Julang Emas atau burung pemalu, Anis Kembang, Cucak Ijo, dan Platuk. Namun jumlahnya diperkirakan telah menyusut. Mereka masih terlihat di hutan Sawangan dan Petungkriyono. Selain itu satwa yang mulai menurun populasinya adalah Macan Tutul (panthera pardus), Macan Kumbang, Owa Jawa (hylobates moloch), dan Kijang.

“Pada tahun 2001- 2002 Populasi macan tutul diperkirakan mencapai 32 ekor, namun berdasarkan identifikasi lacak jejak dan lacak bekas, diperkirakan sekarang kurang dari 20 ekor,” katanya.
Untuk Owa Jawa diperkirakan tinggal 30 ekor atau dari sebelumnya yang mencapai 50 ekor.

Kepala Seksi Wilayah II Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Thomas Suryo Utomo membenarkan kondisi tersebut. Ia menilai, ancaman kepunahan satwa disebabkan oleh banyaknya kawasan yang beralih untuk area pertanian. “Selain itu masih rendahnya pemahaman masyarakat untuk melestarikan satwa,” ujar Thomas

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Thomas mengatakan, dia telah berkoordinasi dengan instansi yang bertangung jawab untuk melestarikan satwa hutan di wilayah Pekalongan, seperti Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Pekalongan, Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur dan LSM untuk merumuskan perlindungan satwa liar dengan cara membentuk tim khusus.

“Salah satunya melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar hutan tentang satwa-satwa yang dilindungi,” katanya.

EDI FAISOL 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Petugas mengukur panjang sirip  lumba-lumba pink saat melakukan sensus, di kawasan reservasi Mamiraua, Amazon, Brazil, 20 Januari 2020. Nelayan setempat masih melakukan praktek perburuan ilegal terhadap lumba-lumba air tawar atau lumba-lumba pink untuk dijadikan umpan saat memancing ikan berjenis piracatinga. REUTERS/Bruno Kelly
Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.


Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus saat merilis penangkapan pedagang hewan langka/ Tempo/Julnis
Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.


Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Kepala Hydrophis cyanocinctus, ular luat yang bernapas dari dahinya. (Theconversation/Alessandro Palci)
Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.


Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Bulus yang diserahkan pada pengelola Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta. Dok. Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta
Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.


Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjing dengan ras Siberian Husky tidur berbaris dengan enam anaknya. (dailymail)
Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.


Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Bangkai Harimau Sumatera yang Dibunuh Warga Mandailing Natal,Ahad 4 Maret 2018. Dok.Polda Sumut.
Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.


Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Masuk Pemukiman Warga, Petugas Lepasliarkan Kukang Jawa. TEMPO/Darma Wijaya
Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.


Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

7 Juli 2017

Binatang sejenis lumba-lumba berkepala dua yang tertangkap nelayan di Laut Utara, pada Mei 2017. (bbc.co.uk)
Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.


Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

26 Juni 2017

Tiga Lutung Jawa Asal Inggris Tiba di Javan Langur Center Batu. TEMPO/Dicky Nawazaki
Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.


30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

11 Mei 2017

Beberapa ekor Kukang yang disita dari pelaku penjual hewan dilindungi, 5 Oktober 2016. TEMPO/Inge Klara
30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.