TEMPO Interaktif, Kupang - Banjir bandang setinggi satu meter menerjang Desa Litamali dan Rainawe di Kecamatan Kobalima, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (19/10). Akibatnya, sebagian ruas jalan putus dan puluhan hektare lahan pertanian terendam.
Banjir terjadi akibat hujan lebat yang melanda wilayah tersebut sejak Ahad lalu yang menyebabkan meluapnya Sungai Babulu.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini karena warga berhasil menyelamatkan diri ke desa tetangga sebelum permukiman mereka diterjang banjir. Saat ini, jumlah warga yang mengungsi belum dipastikan.
Namun, banjir itu menyebabkan satu rumah penduduk di Desa Litamali hanyut dan 10 hektare tanaman jagung, kacang dan umbi di Desa Litamali rusak terendam. Banjir juga menyebabkan longsor hingga memutuskan ruas jalan sepanjang 100 meter yang menghubungkan Kecamatan Kobalima dengan Kobalima Timur sampai perbatasan RI-Timor Leste.
Pemerintah Kabupaten Belu langsung memberikan bantuan makanan dan air bersih kepada pengungsi. "Kami sudah mengirim petugas dari dinas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi serta dinas pekerjaan umum untuk memberikan penanganan segera kepada korban banjir," kata Wakil Bupati Belu, Taolin Lodovikus.
Baca Juga:
Ruas jalan yang putus tersebut, menurut dia, masih membutuhkan waktu lama untuk diperbaiki. Namun, jika tidak segera ditanggulangi, dikuatirkan jalur transportasi darat dari dan ke Timor Leste akan macet. Kerusakan jalan dan ketinggian banjir dikhawatirkan bertambah karena hujan dengan intensitas sedang masih terus mengguyur wilayah itu.
Sementara itu, Sekretaris Daerah NTT Fransiskus Salem mengatakan, Pemerintah NTT telah menerima laporan bencana banjir tersebut dan terus memantau upaya penanganan yang dilakukan Kabupaten Belu.
Pemerintah NTT sudah menyiapkan bantuan berupa obat-obatan, tenaga medis dan bantuan bahan makanan, jika dibutuhkan pemerintah daerah.
YOHANES SEO