Sejak berdiri pada 1980, sekolah mode ini memang telah menjadi pelopor bagi lahirnya lembaga pendidikan mode lokal yang menyiapkan calon perancang maupun pekerja mode. "Pendidikan yang baik dan benar akan sangat menunjang kreativitas seseorang dalam berkarya," kata Susan, yang kini memiliki sekolah mode di Jakarta, Semarang, dan Surabaya.
Hingga kini, alumninya tersebar menjadi pelaku mode terkemuka, seperti perancang mode, perancang baju anak, perancang sepatu, perancang perhiasan, perancang tas, editor mode, dan penata gaya. Sederet nama perancang kondang alumnus sekolah ini antara lain Adrian Gan, Denny Wirawan, Didi Budiardjo, Eddy Betty, Irsan, Sebastian Gunawan, Sofie, Tri Handoko, dan Widhi Budimulia.
Baca Juga:
Malam itu peragaan menampilkan 160 model dengan 73 koleksi lulusan siswa angkatan 2010 (Jakarta, Semarang, Surabaya) dan 11 koleksi siswa berprestasi (Jakarta). Selain itu, disajikan 10 koleksi finalis Lomba Desain Sepatu dan 10 finalis Lomba Desain Busana untuk produk Vinzo. Pemenang desain sepatu diharapkan menjadi wakil Indonesia untuk lomba desain sepatu internasional di Guangzhou. Sementara itu, pemenang desain busana akan tampil dalam iklan produk tersebut.
Pada puncak perayaan, tampil pula koleksi 42 alumnus, yang sebagian besar merupakan perancang ternama Indonesia. Para perancang itu menyajikan satu karya terbaik mereka dengan siluet baru yang ikonis.
Menurut Susan, inspirasi tema peragaan ini berdasarkan kebebasan berkarya, eksperimen, serta karya kreatif yang akan memunculkan berbagai siluet atau bentuk pakaian yang unik, eksperimental, segar, dan tak terduga. "Harapannya siluet pakaian itu dikenang, ditiru, dan berpengaruh, yang lahir dari tempat saya menjadi sebuah gebyar dan semarak yang mewarnai ranah mode di Tanah Air."
Memang tidak dimungkiri kreasi yang disajikan malam itu akan menjadi ikon dan memperkaya khazanah perbendaharaan siluet busana yang sudah dikenal dalam dunia mode selama ini, seperti siluet A, H, O, X, atau I. Penampilan kolosal 300 perancang, siswa, dan model serempak di atas panggung menjadi simbol kemegahan dan tanda suksesnya para siswa dan alumni yang menimba ilmu di tempat ini.
Perancang Sofie mengatakan acara ini semacam romantika mengenang saat-saat ia belum bisa berbuat apa-apa, tapi berkesempatan bertemu dengan para senior yang sudah menjadi perancang ternama. "Dan kondisi ini terulang. Saya menularkan semangat yang sama kepada mereka yang akan memasuki gerbang dunia mode dan mengikuti jejak kami," ujarnya. l HADRIANI P