TEMPO Interaktif, Cirebon - Ratusan anggota geng motor ditangkap Kepolisian Resor Cirebon Kota. Namun dari jumlah tersebut hanya tiga orang yang akhirnya ditahan.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Tempo, penangkapan dilakukan pada Sabtu (30/10) malam sekitar pukul 23.15 WIB. Penangkapan berawal adanya laporan dari salah satu anggota geng motor yang ingin keluar namun dianiaya anggota kelompoknya. "Korban pun melapor ke Polsek Utara Barat," kata Kepala Kepolisian Resor Cirebon Kota, Ajun Komisaris Besar Herukoco.
Akhirnya petugas pun menyisir dan menemukan ratusan anggota geng motor Moonraker tengah berkumpul di ruas Jalan Kedrunan 4, Kota Cirebon. Sebanyak 120 orang anggota geng motor yang rata-rata berusia 15 hingga 17 tahun tersebut akhirnya digelandang. Bahkan tiga di antaranya merupakan anak perempuan. Sebanyak lima di antaranya berstatus sebagai anak anggota kepolisian. Bersama mereka pun ditemukan tujuh senjata tajam berupa samurai, golok dan belati.
Tidak berhenti di Jalan Siliwangi, petugas pun kemudian menyisir sejumlah ruas jalan di Kota Cirebon hingga Minggu dini hari. Akhirnya sebanyak 26 anggota geng motor yang tengah berkumpul di sejumlah titik di Kota Cirebon pun dibawa ke markas Polres Cirebon Kota.
Namun berdasarkan pantauan pada siang ini di Markas Kepolisian Resor Cirebon Kota, dari ratusan anggota geng motor yang diamankan saat ini hanya tinggal tiga orang. "Mereka yang mengaku memiliki senjata tajam tersebut," kata Herukoco. Namun hingga berita ini diturunkan belum diketahui nama-nama tiga orang yang ditahan tersebut.
Selain itu turut disita 66 sepeda motor tanpa kelengkapan surat, termasuk tanpa pelat nomor.
Anggota geng motor lainnya yang sempat ditahan sejak pukul 10.00 WIB sudah diberi penjelasan dan kemudian dibebaskan. "Kami masih terus mendalami kasus ini," kata Herukoco. Pihaknya pun masih terus berupaya untuk mendalami keberadaan geng motor yang ada di Kota Cirebon.
Sementara itu berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Tempo, anggota geng motor Moonraker rutin bertemu. Pertemuan tersebut dilakukan sedikitnya seminggu sekali dengan salah satu agenda penggemblengan anggota. "Setiap pertemuan pun anggota wajib untuk membayar antara Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu untuk kebutuhan organisasi," kata Peris, bendahara Moonraker.
Kota Cirebon menjadi salah satu daerah di Jabar yang keberadaan geng motornya cukup memprihatinkan. Akibat ulah mereka, sejumlah korban jiwa telah jatuh.
Pada Selasa (26/10) lalu, jajaran Polres Cirebon Kota berhasil mengamankan 3 anggota geng motor Konak. Ketiganya diketahui menganiaya seorang polisi Briptu Said Husni sehingga mengakibatkan korban mengalami luka di bagian kaki.
IVANSYAH