TEMPO Interaktif, Jayapura: Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, menyesalkan lambannya penyaluran bantuan bagi korban banjir di Wasior. Pemerintah menegaskan, penyaluran bantuan seharusnya satu pintu agar mudah dikontrol.
“Kami kecewa dengan panyaluran bantuan ini, seharusnya langsung ke Wasior, bukan ke Manokwari dulu baru ke Wasior. Wasior kan punya pelabuhan sendiri,” kata Yappy Akwan, Asisten II Setda Kabupaten Teluk Wondama, Kamis (4/11).
Menurut Akwan, dengan dua kali pengiriman itu bantuan akan terlambat dan menyusahkan korban banjir. “Padahal mereka sangat membutuhkan bantuan," ujarnya.
Akwan mengatakan, korban banjir saat ini sangat membutuhkan bantuan karena stok bahan makanan di gudang penyimpanan sudah hampir habis. “Tinggal tersisa bagi tim penanggulangan bencana dan untuk beberapa kepala keluarga saja.”
Pemerintah Wondama meminta pemerintah pusat juga memprioritaskan korban banjir bandang di Wasior selain korban letusan Merapi dan tsunami Mentawai. “Jangan hanya sebelum kedatangan presiden bantuan didatangkan dalam jumlah banyak, setelah presiden pergi, kami dilupakan.”
Baca Juga:
Hingga hari ini pencarian korban banjir di Wasior masih terus dilakukan meski tidak segencar dua pekan lalu. Jumlah korban hilang tercatat lebih dari seratus orang. Ribuan pengungsi masih bertahan di Manokwari dan ratusan lainnya di Nabire.
JERRY OMONA