"Turbin uap itu bisa digunakan untuk pabrik pupuk, pabrik gula dan PLN," kata Supra Dekanto.
PT Siemens Industrial Power, kata Supra, akan terus mengembangkan produknya sehingga kapasitas turbin yang dihasilkan menjadi lebih besar. "Kami akan mengembangkan steam turbin untuk geotermal (pembangkit listrik tenaga panas bumi) dengan kapasitas 55 megawatt," katanya. Selain itu, Siemens juga bersedia mengembangkan produksi turbin uap hingga kapasitas 250 megawatt.
Siemens AG, Jerman bersama PT NTP berinvestasi pabrik turbin uap senilai € 12 juta. Keduanya akan membentuk satu perusahaan baru bernama PT Siemens Industrial Power. Siemens akan menguasai 60 persen saham, dan NTP memegang 40 persen.
Menurut Supra, pabrik akan mulai beroperasi awal tahun depan. "Pada semester dua 2011, kami bisa prodiksi 4 unit turbin uap dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 40 persen," ujarnya.
"Setelah itu, pada 2012, kami menargetkan bisa produksi 40 unit per tahun," kata Supra.
Pemerintah menyambut baik masuknya investasi dari perusahaan asal Jerman ini. Berdasarkan peraturan pemerinta,h industri pembuatan turbin ini termasuk yang bisa mendapatkan keringanan pajak.
Direktur Mesin Industri, Kementerian Perindustrian, C. Triharso mengatakan, produk dari Siemens ini bisa memenuhi kebutuhan turbin di Indonesia. "Kebutuhan turbin sebanyak 20-25 unit per tahun," kata dia.
Menurut Triharso, Siemens akan menjadi produsen turbin uap pertama di Indonesia. Selama ini, Indonesia impor turbin dari Cina.
Triharso menambahkan, industri dalam negri juga akan mendukung Siemens untuk menyediakan bahan setengah jadi untuk pembuatan turbin. Misalnya untuk bagian turbin yang tidak bergerak. Sehingga Siemens bisa memenuhi TKDN 40 persen.
Eka Utami Aprilia