"Sekarang sebenarnya pasokan bahan baku cukup banyak tetapi bahan baku itu diekspor sehingga memukul industri dalam negeri," katanya di Jakarta, Selasa (9/11). Meskipun tidak sampai mengalami kekurangan bahan baku, namun ekspor rotan mentah ke luar negeri telah menggerus pangsa pasar furnitur rotan asal Indonesia.
Benny mengatakan pasokan rotan Indonesia untuk industri furnitur cukup besar. Semakin besar volume ekspor rotan maka semakin besar pula produksi furnitur rotan asal Cina dan negara pesaing lainnya. Akibatnya pangsa pasar furnitur rotan Indonesia di luar negeri semakin tergerus oleh furnitur asal Cina.
Ketua Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia Hatta Sinatra mengatakan hal senada. Menurutnya pasokan bahan baku saat ini masih tercukupi meskipun jumlahnya terus mengalami penurunan. "Karena dari tahun ke tahun kebutuhan industrinya juga terus turun. Sekarang mungkin cuma 780 ribu ton per tahun," katanya.
Ia menjelaskan Cina merupakan salah satu negara dengan konsumsi furnitur rotan yang sangat tinggi. Konsumen di negara ini cenderung enggan membeli furnitur rotan impor karen bisa memproduksi sendiri. Sementara bahan baku industri rotan di Cina didapatkan dari Indonesia. "Pasar Cina yang begitu besar tidak bisa disentuh," kata Hatta.
KARTIKA CHANDRA