TEMPO Interaktif, Jakarta -Kementerian Perhubungan menegaskan sampai saat ini Jakarta masih aman untuk didarati pesawat terbang. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Herry Bhakti Singoyuda, kepada wartawan, Selasa (9/11) mengatakan debu vulkanik Merapi belum sampai di Jakarta.
Arah debu, katanya, masih di barat dan selatan Merapi. Karena itu, pihaknya pun belum akan menutup Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten. Beberapa waktu lalu sejumlah maskapai penerbangan asing memutuskan tidak terbang ke Jakarta karena alasan keselamatan.
Mereka, katanya, mengambil keputusan dari pemberitahuan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Internasional yang bertempat di Darwin, Australia. Namun, setelah pihaknya masih menyatakan Jakarta aman, banyak maskapai yang kembali terbang ke Jakarta.
"Kami percaya keputusan di Darwin ataupun BMKG di Indonesia. Kami juga mengumpulkan data lapangan dalam hal ini," ujarnya.
Sebetulnya, jelas dia, pihaknya juga memiliki data awal terhadap dampak erupsi Gunung Merapi, sama halnya yang diberikan Darwin. Namun, maskapai memiliki keputusan sendiri mana data yang akan diambil. "Karena kan maskapai punya jadwal tersendiri," katanya.
Menurut Kepala BMKG, Sri Woro Lestari, data observasi di lapangan hanya dimiliki Indonesia dan itu bersifat seketika. "Data untuk Air Traffic Control diberikan bagi maskapai yang sedang terbang," katanya.
SUTJI DECILYA