TEMPO Interaktif, Makassar - Tawuran antarwarga Karuwisi dan Maccini kembali terjadi, menjelang petang tadi. Tawuraqn yang berlangsung di tengah pasar ini, membuat pedagang bubar.
Insiden ini terjadi sekitar 10 menit. Pemuda kedua daerah yang memang kerap bentrok itu terlibat saling lempar batu. Mereka juga menggunakan anak panah dan senapan angin.
"Beberapa kali ada letusan senapan angin dari kedua kelompok. Untung kami segera lari karena takut kena peluru," kata Daeng Yunus, 35 tahun, seorang pedagang.
Yunus mengatakan kedua kelompok warga tiba-tiba muncul dari arah belakang pasar. Kejadian itu mengagetkan puluhan penjual dan pembeli.
Bentrokan terhenti saat puluhan polisi dari Polsekta Panakkukang dan Polsekta Makassar tiba di lokasi kejadian. Kedua kelompok warga berhamburan menyelamatkan diri dari kejaran aparat.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Polisi yang menyisir lokasi hanya menemukan sebuah anak panah. Situasi di pasar Karuwisi sudah kondisif meski batu-batu masih berseliweran di tengah pasar.
Bentrokan kali ini diduga dipicu dendam lama. Sehari sebelumnya bentrokan serupa juga terjadi. Untuk mengantisipasi bentrok susulan, sekitar 30 polisi ditempatkan menjaga perbatasan kedua wilayah.
Kepala Kepolisian Sektor Panakkukang, Ajun Komisaris Wahyu Bram mengatakan pihaknya telah mengantongi identitas beberapa warga yang terlibat bentrokan. Kepolisian Panakukang, katanya, bekerjasama dengan Polsekta Makassar melakukan pencarian yang diduga sebagai provokator.
"Pelaku bentrokan masih kita identifikasi meski beberapa diantarnya sudah diketahui," ujar Wahyu.
Dia mengatakan akan mengundang tokoh masyarakat dan pemuka agama duduk bersama menyelesaikan masalah itu. Menurutnya, seluruh elemen masyarakat akan dilibatkan dalam pertemuan agar permasalahan di tempat itu tidak berlarut-larut.
ABDUL RAHMAN