Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Surabaya Muklas Udin menuding kebakaran tersebut sengaja dilakukan untuk menghalang-halangi pembangunan kembali Pasar Turi.
"Sejak terbakar Juli 2007 lalu, rencana pembangunan kembali Pasar Turi terkatung-katung karena dihalang-halangi oleh para pedagang,” katanya, Jum’at siang (12/11). Muklas Udin telah melaporkan peristiwa kebakaran itu kepada Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestanes) Surabaya.
Sebaliknya, perwakilan pedagang dari Tim Pemulihan Paska Kebakaran (TPPK) Pasar Turi, Khoping, mengatakan kebakaran tersebut sengaja dilakukan oknum tertentu. "Tujuannya untuk mengusir paksa pedagang yang masih berjualan di dalam Pasar Turi," ujarnya.
Khoping tidak secara pasti menyebutkan siapa yang dimaksud dengan oknum tertentu tersebut. Namun, Khoping menyatakan modus dibalik kebakaran tersebut adalah untuk menakut-nakuti pedagang agar segera mengosongkan Pasar Turi karena Pemkot Surabaya ngotot melakukan pembangunan kembali.
Padahal, kata Khoping, masih banyak masalah yang berkaitan dengan hak para pedagang yang belum diselesaikan. "Polisi harus usut tuntas kasus ini," ucapnya.
Saat kebakaran terjadi, seluruh bekas bangunan Pasar Turi sedang dilakukan pembongkaran. Pengusaha pengepul besi tua, Abu Hasan, mendapatkan hak membelinya dengan harga Rp 3,605 miliar. Meskipun dilakukan pembongkaran, sejumlah pedagang masih tetap berjualan di dalam pasar.
Salah seorang saksi mata, Marzuki, mengatakan kebakaran diawali dengan munculnya asap di lantai tiga pada pukul 07.30 WIB. Tak sampai satu jam api bisa dipadamkan oleh Dinas Pemadam Kebakaran. "Saat itu belum ada aktivitas para pedagang. Suasananya masih sepi,” tuturnya.
Menurut Marzuki, beberapa hari sebelum terjadi kebakaran, dia menyaksikan pengambilan rolling door yang digunakan sebagai pintu stan. Pengambilan rolling door dilakukan dengan alat pengelasan. Marzuki menduga penyebab kebakaran karena aktivitas pengelasan. Sebab, tidak mungkin kebakaran disebabkan arus pendek listrik karena di lantai tiga pasar sudah tidak ada jaringan listrik.
Pemborong pembongkaran rolling door, Sahli, membantah kebakaran disebabkan aktivitas pengelasan. "Saat kebakaran terjadi, belum ada pekerja yang datang untuk membongkar rooling door," paparnya. Sahli justeru menuding kebakaran sengaja dilakukan oknum pedagang untuk menghalang-halangi pembongkaran Pasar Turi.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrstabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Anom Wibowo mengatakan, polisi masih mengumpulkan fakta-fakta di lapangan. "Kesimpulannya harus menunggu hasil dari tim forensik," katanya.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya Muhammad Machmud berharap kebakaran tersebut tidak menimbulkan masalah baru. ”Polisi harus secepatnya mengungkap penyebab kebakaran.”
Berdasarkan pantauan Tempo, kebakaran tersebut tergolong kecil karena tidak menimbulkan kerugian yang berarti. Stan yang terbakar sudah dalam keadaan kosong. Terdapat sisa kebakaran berupa papan triplek dan kertas yang berhamburan di dalam stan. DINI MAWUNTYAS.