Hingga November ini, tercatat terjadi 7 kali bencana banjir bandang, sedangkan tahun sebelumnya hanya 4 kali bencana banjir.
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Perlindungan Masyarakat dan Politik Penajam Paser Utara Pahlawan Syahrani mengatakan bencana banjir di Penajam terjadi karena meluapnya hulu sungai di sekitar pemukiman warga setempat. Banjir menggenangi pemukiman warga hingga batas ketinggian 1 meter. “Bencana banjir yang terjadi di PPU rata-rata jenis banjir bandang, akibat luapan hujan karena tinggi curah hujan yang turun, sehingga berdampak meluapnya air sungai yang berada di sekitar pemukiman warga,” ujarnya Sabtu (13/11).
Bencana banjir tahun ini, kata Pahlawan, mengakibatkan kerugian materi masyarakat hingga Rp3 miliar. Besarannya berbanding terbalik dibandingkan tahun lalu yang tidak menimbulkan kerugian materi.
Pahlawan juga menyoroti tingginya angka bencana kebakaran yang terjadi di Penajam. Dia menyebutkan hingga kini tercatat sebanyak 4 kali bencana kebakaran dengan total kerugian mencapai Rp4 miliar. “Kejadian tahun 2009 lalu ada satu orang korban jiwa dengan kerugian materi Rp 2 miliar,” ujarnya.
Disamping itu, kata Pahlawan, ada ancaman bencana tanah longsor dan angin puting beliung di wilayah pesisir pantai. Pemerintah Penajam memberdayakan seluruh anggota Linmas dalam mengantisipasi bencana yang terjadi.
Baca Juga:
SG WIBISONO