“Stok BBM di Depo Pertamina Madiun masih aman sampai lima hari ke depan. Tidak ada pengurangan stok, tetap sama seperti sebelumnya,” kata Kepala Operasional PT Pertamina (Persero) Depo Madiun Edy Saputra, Kamis (18/11).
Eddy mengatakan secara reguler atau setiap hari Depo Madiun mendapat suplai dari Depo Pertamina di Rewulu, Yogyakarta, dan Depo Pertamina di Boyolali, Jawa Tengah.
Menurutnya, per hari, stok BBM di depo Madiun, jenis premium rata-rata 3.000 kilo liter (KL), minyak tanah 1.200-1.300 KL, solar 3.000-4.000 KL, dan pertamax 700-800 KL.
Dari sisi operasional, PT Pertamina (Persero) Depo Madiun melayani enam kabupaten dan kota, yakni Kabupaten Madiun, Kediri, Nganjuk, Trenggalek, dan sebagian Tulungagung. “Distribusi ke seluruh daerah yang kami tangani juga tidak ada kendala,” ujarnya.
Depo Madiun dilengkapi 10 tangki yang terdiri dari empat tanki premium berkapasitas 4.000 KL, empat tanki solar berkapasitas 4.432 KL, satu tanki minyak tanah berkapasitas 1.800 KL, dan satu tanki pertamax berkapasitas 803 KL.
Sales Representative PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran Wilayah V yang juga Penjabat Sementara Sales Representative Wilayah VI Fanda Chrismianto juga memastikan bahwa tidak ada pengurangan stok BBM bagi depo setempat.
“Memang ada penghematan premium tapi bukan mengurangi stoknya melainkan mengurangi perkiraan kebutuhan sampai di bawah lima persen dari perkiraan kebutuhan sebelumnya,” ucap Fanda. Menurutnya, kelangkaan BBM yang terjadi di beberapa tempat lebih diakibatkan faktor distribusi yang terkendala.
Pengurangan perkiraan (prognosa) kebutuhan premium ini sebagai kebijakan pemerintah untuk mengurangi subsidi BBM, terutama premiun, dan diharapkan beralih menggunakan pertamax terutama bagi kendaraan baru. “Diharapkan dengan pengurangan prognosa premium itu akan bisa disanggah dengan peningkatan penggunaan pertamax,” paparnya.
Fanda menyebutkan rencana realisasi premium di Kota dan Kabupaten Madiun bahkan bertambah pada bulan Nopember 2010 dibanding realisasi Januari hingga Agustus 2010. Realisasi premium bulan Januari-Agustus untuk Kota Madiun rata-rata 75 KL per hari dan meningkat jadi 84 KL per hari pada bulan Nopember ini.
Sedangkan realisasi premium bulan Januari-Agustus untuk Kabupaten Madiun rata-rata 141 KL per hari dan bertambah jadi 159 KL per hari di bulan Nopember. “Fluktuasi realisasi BBM termasuk premium ini juga tergantung cuaca. Misalnya kalau musim hujan, asumsinya arus kendaraan tidak begitu besar dibanding musim selain hujan,” ucapnya.
Dari sisi pemasaran, PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran Wilayah V meliputi enam kabupaten dan kota di eks Karesidenan Madiun ditambah Kabupaten Nganjuk. Sedangkan Wilayah VI meliputi enam kabupaten dan kota di wilayah eks Karesidenan Kediri ditambah Kabupaten Jombang.
Berdasarkan pantauan TEMPO di lapangan, tidak tampak antrian kendaraan yang berlebihan di SPBU yang ada di Kota dan Kabupaten Madiun. “Sampai sekarang tidak ada pengurangan stok BBM dari Pertamina,” tutur Giran Santoso, pengawas SPBU di Jalan Yos Sudarso Kota Madiun.
Giran mengatakan SPBU di tempatnya rata-rata per hari mendapat jatah premium 16 KL, solar 8 KL, dan pertamax 6 KL. “Sejak SPBU ini berdiri tahun 2008 sudah melayani pertamax yang dikirim dari Surabaya dan sekarang sudah dikirim dari Depo Pertamina Madiun,” katanya. ISHOMUDDIN.